Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) telah menyusun tiga strategi untuk menjaga kualitas kredit investasi pada 2017. Hal ini seiring dengan target pertumbuhan kredit investasi yang dipatok BNI sebesar 20% sampai 30% secara tahunan atau year on year (yoy).
Pertumbuhan kredit investasi tahun 2017 adakan didorong sejumlah sektor seperti pertanian, kelistrikan dan industri pengolahan.
Kiryanto, Sekretaris Perusahaan BNI mengatakan, startegi pertama adalah melakukan penajaman fungsi analisis risiko kredit dan mitigasi risiko melalui four eyes principle. Four eyes prinsiple intinya setiap keputusan kredit harus melibatkan sinergi antara bisnis unit dan unit risiko kredit untuk meminimalisir risiko.
Kedua, meningkatkan intensitas monitoring untuk mengidentifikasi permasalahan debitur yg termasuk dalam watchlist. "Sehingga dapat dilakukan corrective action sesegera mungkin," ujar Kiryanto, Jumat (6/1). Strategi ketiga, meningkatkan pemahaman SDM perkreditan terhadap industri yang menjadi fokus ekspansi.
Kiryanto belum bersedia menyebut realisasi rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) kredit investasi BNI pada 2016. Namun, yang jelas, katanya, NPL akan dijaga sesuai dengan ketentuan OJK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News