Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Permodalan Nasional Madani (PNM) berambisi untuk penyaluran pembiayaan hingga ke daerah-daerah terpencil di Indonesia. Hal ini untuk mengimbangi porsi pembiayaan saat ini masih didominasi pulau Jawa.
Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menjelaskan, porsi pembiayaan di Jawa lebih dari 50% dari total pembiayaan, atau sejalan dengan jumlah kepadatan penduduk di Indonesia. Mencakup pulau-pulau kecil di Jawa hingga Madura.
Baca Juga: Ini penyebab pembiayaan BRIsyariah tumbuh tinggi
“Wilayah terbesar kedua adalah Sumatera, Lombok, Flores, Manggarai, Sumba, Sulawesi, Kalimantan, Maluku dan Papua. Jadi kami mempunyai hampir 2.900 kantor cabang yang tersebar di 34 provinsi,” kata Arief kepada Kontan.co.id, beberapa waktu lalu.
Tidak puas sampai situ, PNM akan menyasar daerah-daerah terpencil dan terluar seperti pulau Natuna yang terletak di kepulauan Riau. Dengan strategi tersebut, perseroan berharap pembiayaan tahun ini tembus Rp 28,6 triliun dari 7,7 juta nasabah.
Jumlah tersebut naik 18,67% dari realisasi tahun lalu yakni Rp 24,16 triliun. Diketahui, tahun lalu jumlah penerima pembiayaan atau nasabah Aktif program PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) mencapai 6,04 juta lebih melewati target rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) sebanyak 5,75 juta nasabah aktif.
Oleh karena itu jumlah penyalurannya pun menjadi bertambah atau melampaui target. Sedangkan nasabah Mekaar Plus dengan nilai pinjaman di atas Rp 5 Juta yang sudah mengikuti tiga siklus pembiayaan telah mencapai 133.000 nasabah melampaui target awal yakni 100.000 nasabah.
Baca Juga: Laba BNI Syariah melesat hampir 50% di 2019, ini sebabnya
Selain Mekaar, nasabah program Unit Layanan Modal Mikro (UlaMM) juga naik 7,58% menjadi 73.712 orang. Berbagai peningkatan tersebut berkat usaha perusahaan dalam mengembangkan bisnis proses, peningkatan produktifitas Sumber Daya Manusia (SDM), menambah jumlah kantor cabang, serta berupaya memenuhi kebutuhan nasabah.
Meski pembiayaan naik, tapi PNM tetap mampu menekan rasio kredit bermasalah (NPL) menjadi 1,18% per Desember 2019, atau turun 0,14% dibandingkan tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News