kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tokio Marine akan masuk ke industri asuransi jiwa


Kamis, 24 November 2011 / 17:06 WIB
ILUSTRASI. Pesawat Boeing E-737 Peace Eye


Reporter: Christine Novita Nababan |

JAKARTA. PT Asuransi Tokio Marine Indonesia tergiur dengan potensi pasar asuransi jiwa di Indonesia. Asuransi kerugian yang berbasis di Jepang itu berencana masuk ke industri ini, dengan mengakuisisi perusahaan yang sedang kesulitan modal ataupun membentuk usaha baru.

Mitsutaka Sato, Presiden Direktur Tokio Marine, belum bersedia membeberkan lebih detil terkait ekspansinya itu. “Ya, perusahaan memiliki rencana masuk ke bisnis asuransi jiwa, tetapi waktunya belum bisa dipastikan,” ujarnya ditemui KONTAN, Kamis (24/11).

Menurut Sato, perluasan bisnis tersebut tak terlepas dari besarnya peluang pasar asuransi jiwa di Indonesia. Maklumlah, penetrasi pasar masih mini, terutama jika melihat perbandingan masyarakat berasuransi dengan tingkat kepadatan penduduknya. Itu artinya, produk-produk perlindungan risiko jiwa masih memiliki ruang untuk bertumbuh.

Alasan lainnya, induk usaha di Jepang, Tokio Marine, juga sudah menjalankan bisnis asuransi jiwa dan kerugian di sejumlah negara Asia. Sebut saja, China, Malaysia, Singapura, Thailand, dan India. “Hal ini terkait strategi bisnis perusahaan untuk mencicipi lini usaha asuransi kesehatan dan perawatan medis yang hingga kini belum kami miliki,” imbuh Sato.

Di Indonesia bisnis utama Tokio Marine adalah pengangkutan (marine cargo) dan rangka kapal (marine hull). Kontribusi kedua lini usaha ini mencapai 28% atau sekitar 15 juta dollar AS per Oktober 2011. Sisanya, berasal dari properti, baik komersial maupun rumah tinggal sebanyak 38%, kendaraan bermotor 27%, kecelakaan diri kurang dari 10%, dan lain-lain

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×