kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Transaksi di PUAB Makin Menipis


Rabu, 26 November 2008 / 08:38 WIB
Transaksi di PUAB Makin Menipis


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Transaksi di Pasar Uang Antar Bank (PUAB) semakin sepi. Para bankir semakin hati-hati masuk ke PUAB setelah PT Bank Century Tbk. mengalami kesulitan likuiditas.

Akibatnya, bank yang membutuhkan likuiditas lebih suka berpaling ke Bank Indonesia. Mereka mendapatkan dana dengan menggadaikan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau Surat Utang Negara (SUN) kepada Bank Indonesia (BI).

Head of Treasury Market ANZ Panin Willing Bollung mengakui kepercayaan di antarbank memang semakin turun. "Bank dengan likuiditas besar semakin hati-hati menyalurkan pinjaman di PUAB," tuturnya ke KONTAN, Senin (24/11).

Direktur Treasury dan Internasional PT Bank BNI Tbk Bien Subiantoro menambahi, kini bank makin khawatir dengan risiko bank yang menjadi lawan mainnya di PUAB. Apalagi bank tidak mengetahui bagaimana kondisi terakhir dari lawan mainnya tersebut.

Tak cuma pasokan dana yang seret, permintaan terhadap dana di pasar juga tak banyak. Ini bisa disimpulkan dari bunga pinjaman semalam atau overnight di PUAB yang stabil. Berdasarkan data Bloomberg, bunga overnight di pasar Selasa (25/11) pagi hari sebesar 9,606%, turun tipis dari bunga saat perdagangan Senin (24/11), yaitu 9,613%.

Cadangan bersama

Kepala Treasury PT Bank Central Asia (BCA) Tbk Branko Windoe mengatakan, minimnya transaksi di PUAB merupakan imbas dari strategi pengelolaan likuiditas bank. "Kalau misalkan lebih merasa nyaman dengan repo SBI atau SUN, ya, tidak turun ke PUAB," ujarnya.

Branko bilang, umumnya bank lebih memilih untuk bertransaksi di pasar sore hari. Pada pagi hari, bank biasanya memakai dana tunai mereka untuk melakukan transaksi foreign exchange alias jual beli valuta asing. Baru setelah ada kelebihan dana, perbankan bertransaksi PUAB pada sore hari.

Branko menilai, bunga pinjaman overnight masih cukup stabil. "Untuk pinjaman jangka panjang, bunga lebih fluktuatif karena bank sulit meminjamkan dana dalam kurun waktu yang lebih panjang," ungkapnya.

Sedangkan untuk pinjaman dengan jangka waktu lebih pendek, relatif lebih aman. Selain karena transaksinya lebih kecil, BI juga sudah menyediakan berbagai fasilitas seperti repo dan fasilitas intraday.

Data Bloomberg memperlihatkan, bunga PUAB untuk pinjaman satu minggu sampai satu bulan berkisar antara 10% sampai 12%. Bunga PUAB untuk pinjaman satu bulan pernah mencapai posisi tertinggi 15,25% pada 21 Oktober 2008 lalu.

Untuk meningkatkan kepercayaan antarbank, Willing mengusulkan agar pemerintah menerapkan penjaminan penuh untuk dana masyarakat dan interbank. "Jadi bank kecil juga tak kesulitan," ujarnya.

Sedangkan Branko menyarankan bank untuk menjaga posisi likuiditas dengan melakukan pengereman kredit. Selama ekspansi kredit secara agresif masih terjadi, kebijakan apapun tidak dapat menambah likuiditas perbankan.

Usulan berbeda datang dari Bien. Selain kebijakan penjaminan interbank, Bien mengusulkan agar perbankan dapat membuat konsep cadangan khusus bersama-sama. Jika ada bank yang kesulitan likuiditas, maka bank bersangkutan bisa menggunakan dana tersebut untuk mengamankan posisi likuiditasnya sementara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×