Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah transaksi digital perbankan yang semakin pesat, bank pun terus mengembangkan konsep kantor cabang pintar atau smart branch. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan nasabah yang kini serba digital.
Misalnya PT Bank Central Asia (BCA) yang hingga September 2022, memiliki 1.247 kantor cabang yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 1.005 kantor cabang atau lebih dari 80% di antaranya telah menerapkan inovasi perangkat dan aplikasi pendukung digital.
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menyatakan, transformasi cabang BCA menjadi cabang digital telah dilakukan sejak 2018, di mana mesin dan aplikasi digital dapat digunakan oleh nasabah secara mandiri dan didukung dengan teknologi terkini, seperti biometrics untuk verifikasi nasabah.
"Aplikasi eBranch digunakan nasabah untuk reservasi kedatangan dan kemudahan pengisian slip sebelum ke cabang, mesin CS Digital untuk penggantian kartu dan registrasi fasilitas BCA, mesin eService untuk pencetakan buku dan pembukaan rekening, serta mesin STAR Teller untuk transaksi tarikan dan setoran tunai," jelas Hera kepada kontan.co.id, Kamis (3/11).
Baca Juga: Kenaikan Suku Bunga BI Tak Akan Menekan Penyaluran Kredit Tahun 2023
Sebagai hasil dari inovasi yang di jalankan secara konsisten oleh BCA, pihaknya mencermati layanan operasional kantor cabang mampu dijalankan secara better, faster, dan safer. Hera menyebut, transformasi cabang BCA terus akan berlanjut dan dikembangkan mengikuti kebutuhan nasabah yang semakin meningkat terkait dengan layanan perbankan.
Meskipun frekuensi transaksi via channel digital terus meningkat seiring dengan pertumbuhan nasabah BCA, nilai transaksi di kantor cabang masih berkontribusi sekitar 35% dari total nilai transaksi BCA di kuartal III-2022.
Kehadiran jaringan kantor pun disebut Hera masih penting dalam menyokong operasional.
"Pada prinsipnya kami menilai kehadiran kantor cabang masih memiliki peran penting dalam memberikan pelayanan kepada nasabah dan tidak seluruh transaksi dapat digantikan sepenuhnya dengan digital, sehingga petugas frontliners, baik yang melayani transaksi hingga satpam, terus kami kembangkan untuk memberikan layanan yang paling optimal untuk nasabah," katanya.
Selain itu, ada Bank Mandiri yang telah mengubah 241 kantor cabang konvensional menjadi smart digital branch yang terdiri dari 18 digital box, 196 hybrid branch, dan 27 upgrade branch yang diluncurkan pada Agustus lalu. Total kantor cabang Mandiri sebanyak 2.375 cabang.
Direktur Jaringan dan Retail Banking Bank Mandiri Aquarius Rudianto mengatakan, konsep kantor baru ini telah mengadopsi fitur-fitur layanan dengan dukungan teknologi digital yang memudahkan nasabah bertransaksi dengan inovasi terkait layanan reservasi, face recognition, paperless karena semua proses melalui aplikasi Livin dan Kopra, dengan design yang lebih modern dan interaktif, dan self service machine, seperti ATM setor tarik dan customer service machine (CSM).
Bank Permata juga sudah memiliki 20 kantor cabang yang di format ulang menjadi lebih digital. Dari 20 kantor cabang tersebut nasabah bisa langsung registrasi hanya dengan scan kode Quick Response (QR)
"Ke depan hal ini akan terus kami optimalkan," kata Direktur Teknologi dan Operasi Bank Permata, Abdi Salimin.
Baca Juga: Ramal Kredit Naik 10%-12% pada 2023, Ini Kebijakan Makroprudensial BI bagi Perbankan
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) juga mengaku, terus melanjutkan proses transformasi digital, yaitu fokus mendigitalkan kantor-kantor cabang konvensional dengan mengimplementasikan mesin-mesin self service, perubahan bisnis proses dan bisnis model sehingga lebih agile dan digital serta mendorong nasabah migrasi transaksi dari kantor cabang ke remote dan mobile channel.
BRI juga menghadirkan branch format baru yaitu Smart Branch BRI, bank fully automated self-service yang dapat diakses oleh nasabah selama 24 jam dihadirkan untuk meningkatkan pelayanan perbankan dengan mengakselerasi teknologi digital sehingga membuat pelayanan lebih cepat dan mudah bagi nasabah.
"Strategi tersebut diharapkan mampu menjawab berbagai kebutuhan layanan transaksi perbankan nasabah BRI khususnya saat ini di wilayah perkotaan," ungkap Aestika Oryza Gunarto, Corporate Secretary BRI.
Untuk mengakomodir kebutuhan nasabah, sesuai dengan journey pengembangan digital branch maka BRI sudah mulai mendigitalkan kantor cabang konvensional, dan target sampai dengan tahun 2023 BRI akan melengkapi mesin-mesin self service di lebih dari 400 kantor cabang konvensional.
Khusus untuk smart branch sendiri telah hadir di 3 (tiga) unit kerja yaitu Bintaro, BSD dan Bogor dan dalam waktu dekat akan diluncurkan 7 (tujuh) lokasi baru di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Denpasar, Surabaya, Medan dan Makassar.
Selain smart branch, BRI juga juga akan meluncurkan kantor cabang flagship sebanyak 2 (dua) di Jakarta yang memiliki modul yang serupa dengan smart branch yaitu menghadirkan mesin-mesin self service hi-tech dengan konsep kantor cabang yang lebih modern futuristik.
Dalam kantor digital tersedia fasilitas layanan perbankan self service berupa perangkat Tarik dan setor tunai atau CRM, pembukaan tabungan otomatis atau self service banking (SSB), pencetakan buku tabungan dan mutasi rekening melalui Self Service Passbook Printing (SSPP).
Selain itu, transaksi finansial self service dengan mesin Teller Cash Recycler (TCR) dan video banking yang dapat dilayani selama 24 jam dengan bantuan petugas bank secara remote.
Baca Juga: LPS Telah Menjamin 494,39 Juta Rekening Nasabah Perbankan hingga September 2022
BRI juga sedang menyempurnakan system antrian digital dengan Queueing Machine System (QMS) sehingga nasabah bisa melakukan booking antrian via online dimanapun dan kapanpun.
Khusus untuk kantor smart branch, konsep smart branch ke depan disempurnakan melalui digital sales & services dengan menyediakan remote RM untuk melayani kebutuhan perbankan nasabah.
Diharapkan dengan adanya berbagai layanan tersebut, nasabah dapat mengakses perbankan selama 24 jam serta memberikan experience yang baru kepada nasabah terkait digitalisasi perbankan saat ini.
"BRI sangat serius dalam melakukan pengembangan smart branch sesuai dengan journey transformasi BRI dengan melakukan investasi yang layak dengan berbagai pertimbangan termasuk benefit dan cost yang dikeluarkan," tandas Aestika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News