Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Ramainya perdagangan berbasis onlie alias e-commerce membuat perbankan kecipratan berkah. Contohnya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Hingga Maret 2016, bank pelat merah tersebut sudah memfasilitasi transaksi e-commerce hingga Rp 1,013 triliun atau naik dua kali lipat dari periode yang sama tahun lalu Rp 500 miliar.
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan hafas mengatakan, dari nilai transaksi tersebut channel pembayaran yang paling sering digunakan adalah kartu kredit yang mencapai 45%, lalu ATM sebesar 38% dan sisanya layanan mandiri clickpay dan mandiri e-cash.
Transaksi pembayaran e-commerce juga menjadi bisnis yang potensial, terlihat dari nilai transaksi pembayaran e-commerce Bank Mandiri yang mencapai sekitar Rp 3 triliun pada tahun 2015 lalu.
"Artinya kami sudah mencapai hampir sepertiga transaksi tahun lalu hanya dalam tiga bulan. Akhir tahun ini, kami berharap bisa membukukan transaksi hingga sekitar Rp 5 triliun," ujar Rohan kepada KONTAN, akhir apekan lalu.
Emiten berkode saham BMRI ini sigap dalam melirik perkembangan bisnis e-commerce yang sangat cepat dan masif karena masyarakat memiliki akses terhadap teknologi informasi.
Dalam pengembangan pembiayaan melalui digital, pihaknya mendorong pengembangan bisnis e-commerce melalui berbagai channel elektronik banking.
"Untuk itu, para pelaku usaha online ini tentu membutuhkan dukungan channel pembayaran yang aman dan cepat, untuk itu Mandiri berikan channel pembayaran yang cepat," imbuhnya.
Selain pembiayaan, strategi lain yang diterapkan, yakni melalui pelaksanaan event Wirausaha Muda Mandiri bidang digital teknologi, serta event Mandiri Hackathon yang menghasilkan puluhan bisnis e commerce potensial.
Misalnya, seperti penyedia layanan cloudhosting berbasis SSD IdCloudHost, aplikasi pasar tradisional online yukmart.com dan aplikasi pengiriman barang online pickpack, yang merupakan pemenang 1 kontes Mandiri Hackathon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News