Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak pandemi covid-19 Bank Indonesia (BI) mencatatkan adanya kenaikan transaksi menggunakan sistem pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) oleh merchant. Para pemain dompet digital pun semakin gencar menerapkan QRIS kepada para merchant.
Seperti salah satu pemain dompet digital, DANA yang mencatat adanya peningkatan signifikan terhadap aktivitas transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebesar 267% pada Oktober 2021 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Chief Marketing Officer DANA Monita Moerdani mengatakan, pertumbuhan tren transaksi digital mengindikasikan meningkatnya penetrasi ekonomi digital yang kian terintegrasi. Masyarakat juga dinilai makin terbuka untuk menggunakan layanan-layanan digital termasuk dompet digital dan dagang elektronik.
"Pada Periode tersebut, secara tahunan juga terjadi peningkatan signifikan dalam aktivitas pembelian pulsa ponsel mencapai 141%, pembayaran tagihan mencapai 159%, dan online commerce 39,9%. Selain itu, aktivitas pengiriman uang dalam aplikasi tersebut juga meningkat 328 persen pada Oktober 2021, dibandingkan dengan Oktober 2020," jelas Monita, Sabtu (20/11).
Baca Juga: Perusahaan multifinance alokasikan belanja modal untuk digitalisasi pada tahun 2022
Selain itu, DANA mencatat transaksi online merchant menggunakan dompet digital DANA makin digemari pengguna. Sebanyak 49% dari transaksi online merchant di DANA adalah kalangan muda dengan usia 21 – 30 tahun. Pengguna online merchant dengan dompet digital DANA tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari Jawa Barat hingga Maluku dan Papua.
Monita mengungkapkan bahwa, DANA selalu berupaya menyempurnakan kapabilitas layanan dan memperluas kemitraan maupun sinergi dan kolaborasi agar pengguna dapat terus mengandalkan dompet digital tersebut dalam berbagai aktivitasnya.
Menurutnya, meningkatnya penetrasi internet serta makin banyaknya pengguna ponsel cerdas, ditambah dengan regulasi yang mendukung dan kondisi pandemi Covid-19 telah mendorong perubahan gaya hidup konsumen di Indonesia.
"Transaksi digital, menjadi pilihan yang terindikasi baik dari pertumbuhan jumlah pengguna platform digital maupun nilai transaksi. Hal ini menjadi sinyal positif bagi perkembangan industri digital ke depan serta upaya pemulihan ekonomi nasional,” imbuh Monita.