Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Adanya tren kenaikan suku bunga yang terjadi secara global tampaknya tak memberikan dampak yang signifikan bagi perusahaan multifinance. Pasalnya, penerbitan obligasi masih menjadi opsi untuk mereka mendapat pendanaan baru.
Merujuk data Pefindo, penerbitan instrumen baik dalam bentuk obligasi maupun sukuk multifinance yang sudah terealisasi adalah Rp 14,8 triliun per April 2022. Sementara itu, Pefindo juga telah menerima mandat untuk menerbitkan surat utang multifinance senilai Rp 4,35 triliun.
Analis Divisi Pemeringkatan Jasa Keuangan Pefindo Danan Dito pun tak menampik bahwa adanya tren kenaikan suku bunga bisa mempengaruhi penerbitan obligasi. Namun, dampak yang terjadi pun dinilai tidak akan terlalu signifikan.
Bukan tanpa alasan, ia melihat kebutuhan dana multifinance cukup tinggi mengingat adanya kenaikan atas permintaan untuk pembiayaan. Hal tersebut sejalan dengan pemulihan ekonomi yang saat ini sangat dirasakan. “Seharusnya perusahaan pembiayaan juga tetap berpotensi masuk pasar.,” ujar Dito kepada KONTAN, belum lama ini.
Baca Juga: Masih Jadi Andalan, Pendanaan Multifinance yang Bersumber dari Bank Mengucur Deras
Lebih lanjut, Dito berpendapat bahwa kemungkinan tetap masih ada perusahaan yang bakal melihat terlebih dahulu gejolak pasar yang saat ini terjadi. Sehingga, mereka untuk jangka pendek masih memanfaatkan fasilitas pendanaan dari perbankan.
Adapun, salah satu pemain multifinance yang masih rajin menerbitkan obligasi tahun ini ialah Indomobil Finance. Pada kuartal dua ini, perusahaan bakal menerbitkan obligasi Obligasi Berkelanjutan V tahap 1. “Total Penawaran Umum Berkelanjutan V ini sebesar Rp 5 triliun dan untuk penerbitan tahap 1 sebesar Rp 600 miliar,” ujar CEO Indomobil Finance Gunawan Effendi.
Sebelumnya, perusahaan juga telah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV tahap 3 tahun 2022 pada Maret lalu. Adapun, jumlah pokok obligasi yang diterbitkan tersebut senilai Rp 1,74 triliun. “Penerbitan obligasi ini untuk modal kerja pembiayaan,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News