kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.428.000   -57.000   -2,29%
  • USD/IDR 16.602   11,00   0,07%
  • IDX 7.916   -209,10   -2,57%
  • KOMPAS100 1.090   -29,49   -2,63%
  • LQ45 772   -7,67   -0,98%
  • ISSI 281   -10,34   -3,54%
  • IDX30 401   -4,69   -1,16%
  • IDXHIDIV20 453   -1,70   -0,37%
  • IDX80 121   -1,88   -1,53%
  • IDXV30 129   -2,46   -1,87%
  • IDXQ30 127   -0,85   -0,66%

Trend Gaya Hidup Konsumtif Anak Muda Dorong Pertumbuhan Paylater Multifinance


Rabu, 09 Juli 2025 / 19:24 WIB
Trend Gaya Hidup Konsumtif Anak Muda Dorong Pertumbuhan Paylater Multifinance
ILUSTRASI. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo) CELIOS menilai pertumbuhan pembiayaan BNPL didukung dengan tingginya tingkat konsumsi generasu muda.


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai penyaluran pembiayaan BNPL oleh perusahaan pembiayaan telah mencapai Rp 8,58 triliun hingga Mei 2025. Angka ini melesat 54,26% secara tahunan (YoY).

Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda menilai pertumbuhan ini tak lepas dari karakteristik konsumsi masyarakat, terutama generasi muda yang memiliki sifat konsumtif tinggi. 

Baca Juga: Pembiayaan Paylater Perusahaan Pembiayaan Melonjak 54,26% Hingga Mei 2025

“Anak muda ini terkenal dengan YOLO, You Only Live Once. Konsumsi mereka hanya berdasarkan keinginan saat ini dimana mumpung masih hidup dan bekerja, mereka akan konsumsi sesuai dengan keinginan mereka,” ujar Nailul kepada Kontan, (9/7).

Nailul menambahkan, terkadang keinginan golongan anak muda ini terbentur dengan dana yang mereka miliki. Hal ini membuat mereka akhirnya melakukan pinjaman ke BNPL.

Namun, Ia juga menyoroti bahwa desakan kondisi ekonomi juga bisa membuat permintaan BNPL naik. Menurutnya, orang dengan kebutuhan meningkat namun penghasilan berkurang atau bahkan hilang pasti akan mencari sumber pembiayaan lain, salah satunya BNPL.

“Kenapa bukan kartu kredit? Saya melihat proses kartu kredit yang lama, kemudian ketidakpastian penerimaan, membuat orang malas mengurus kartu kredit. Masyarakat muda kita malas berhadapan dengan proses seperti ini,” pungkasnya.

Baca Juga: Kredit Macet Paylater Baby Boomers Meningkat, Akulaku Mitigasi Risiko Berbasis Data

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×