Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai penyaluran pembiayaan BNPL oleh perusahaan pembiayaan telah mencapai Rp 8,58 triliun hingga Mei 2025. Angka ini melesat 54,26% secara tahunan (YoY).
Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda menilai pertumbuhan ini tak lepas dari karakteristik konsumsi masyarakat, terutama generasi muda yang memiliki sifat konsumtif tinggi.
Baca Juga: Pembiayaan Paylater Perusahaan Pembiayaan Melonjak 54,26% Hingga Mei 2025
“Anak muda ini terkenal dengan YOLO, You Only Live Once. Konsumsi mereka hanya berdasarkan keinginan saat ini dimana mumpung masih hidup dan bekerja, mereka akan konsumsi sesuai dengan keinginan mereka,” ujar Nailul kepada Kontan, (9/7).
Nailul menambahkan, terkadang keinginan golongan anak muda ini terbentur dengan dana yang mereka miliki. Hal ini membuat mereka akhirnya melakukan pinjaman ke BNPL.
Namun, Ia juga menyoroti bahwa desakan kondisi ekonomi juga bisa membuat permintaan BNPL naik. Menurutnya, orang dengan kebutuhan meningkat namun penghasilan berkurang atau bahkan hilang pasti akan mencari sumber pembiayaan lain, salah satunya BNPL.
“Kenapa bukan kartu kredit? Saya melihat proses kartu kredit yang lama, kemudian ketidakpastian penerimaan, membuat orang malas mengurus kartu kredit. Masyarakat muda kita malas berhadapan dengan proses seperti ini,” pungkasnya.
Baca Juga: Kredit Macet Paylater Baby Boomers Meningkat, Akulaku Mitigasi Risiko Berbasis Data
Selanjutnya: Grok, Chatbot AI Milik Elon Musk Hapus Unggahan Antisemit dan Pujian kepada Hitler
Menarik Dibaca: Libur Sekolah 2025, Penjualan Tiket Kereta KAI Tembus 4,42 Juta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News