Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII) mencatat kenaikan kredit korporasi yang mungil semester pertama ini.
Kredit korporasi BII cuma tumbuh 2% dari Rp 23,3 triliun di semester I tahun 2012 menjadi Rp 23,9 triliun di semester I tahun ini. Meski begitu, BII yakin kredit korporasinya mampu tumbuh 18% pada akhir tahun.
"Kredit korporasi semester kedua akan lebih bagus lagi. Karena kemarin kami sedikit membenahi portofolio," kata Presiden Direktur BII, Dato' Khairussaleh Ramli, di Sentral Senayan, Rabu, (31/7).
Ia bilang, kredit korporasi tersebut tak tumbuh tinggi karena adanya penyesuaian portfolio. Hal itu merupakan upaya BII mengelola risiko kredit secara proaktif.
BII pun mengurangi beberapa sektor kredit yang tak ingin dikembangkan. Misalnya, BII tak mau menyalurkan komoditas trade finance. Sedangkan sektor seperti minyak dan gas, listrik, manufaktur, dan lain-lain, Ramli anggap tak bermasalah.
Dari beberapa sektor tersebut, Ramli menyebutkan. pembagian sektornya terbagi rata. Porsinya dari berbagai sektor kredit tersebut tak ada yang melebihi 5%.
Secara keseluruhan, BII merasa bahwa kredit semester II akan mengalami perlambatan jika dibanding semester pertama. Pada semester pertama, kredit BII berkembang 16% dari Rp 73,5 triliun menjadi Rp 82,5 triliun.
BII pun melakukan revisi target pertumbuhan kredit. Awalnya, bank yang sahamnya dimiliki Maybank Malaysia ini yakin kredit bisa tumbuh 22%.
Namun karena kenaikan suku bunga dan inflasi, BII menurunkan proyeksi pertumbuhan kredit ke posisi 18-20%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News