kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Turis dari China sepi akibat pandemi, transaksi melalui Wechatpay belum optimal


Rabu, 17 Februari 2021 / 20:01 WIB
Turis dari China sepi akibat pandemi, transaksi melalui Wechatpay belum optimal
ILUSTRASI. Bank CIMB Niaga menyebut, transaksi melalui Wechatpay belum optimal lantaran turis dari China sepi.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) telah memfasilitasi transaksi pembayaran menggunakan dompet digital WeChat Pay pada merchant-merchant mitra di Indonesia.

Hal ini menyusul telah terbitnya izin dari Bank Indonesia (BI) kepada CIMB Niaga sebagai bank pertama di tanah air yang dapat menerima transaksi pembayaran digital dari WeChat Pay.

CIMB Niaga bekerjasama dengan TenPay selaku pemilik aplikasi dompet digital WeChat Pay dan PT Arash Digital Rekadana (Jakarta) & Swiftpass Global Limited (Shenzhen) sebagai system integrator dan technical service provider.

Implementasi kerjasama tersebut semakin melengkapi layanan pembayaran digital yang disediakan CIMB Niaga. Seperti diketahui, aplikasi dompet digital WeChat Pay hanya dapat dimiliki oleh pengguna dari China dengan sumber dana dari rekening kartu debit dan kartu kredit yang diterbitkan di China.

Baca Juga: Nilai transaksi menggunakan QRIS melesat tajam

Dengan adanya pandemi covid-19, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah wisatawan asing yang berkunjung sepanjang 2020 hanya 4,02 juta orang. Jumlah ini turun 75,03% dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 16,11 juta orang.

Oleh karena itu, Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, saat ini transaksi melalui Wechatpay belum kondusif. Hal ini disebabkan turis dari negara pengguna Wechatpay belum masuk ke Indonesia.

"Kita lihat setelah turis asing ke Indonesia balik lagi. Saat ini masih belum berarti karena turisnya tidak ada," kata Lani kepada kontan.co.id, Rabu (17/2).

Kendati demikian, di tengah keterbatasan dalam kondisi pandemi Covid-19, CIMB Niaga tetap fokus mengembangkan dan mempersiapkan layanan WeChat Pay. CIMB Niaga terus melakukan sosialisasi kepada merchant CIMB Niaga serta menambah merchant baru, sehingga pada saat situasi sudah kondusif, semakin banyak mitra yang telah siap dan dapat menerima cara pembayaran baru ini.

Menurut Lani, sejalan dengan regulasi BI, implementasi transaksi WeChat Pay di merchant-merchant CIMB Niaga dilakukan dengan menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) pada alat penerima transaksi pembayaran CIMB Niaga, seperti mesin electronic data capture (EDC) CIMB Niaga, Static QR, maupun aplikasi yang diunduh di perangkat merchant. Transaksi tersebut dilakukan dalam mata uang rupiah sesuai jumlah yang telah disepakati pengguna dengan merchant.

Lani menuturkan, implementasi kerja sama pembayaran digital WeChat Pay merupakan salah satu upaya untuk memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank digital terdepan di Indonesia. CIMB Niaga ingin memberikan layanan fitur yang lengkap bagi mitra merchant CIMB Niaga sehingga dapat menerima pembayaran digital yang lebih luas lagi.

WeChat Pay dapat dimanfaatkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan tanpa harus menukarkan uang tunai dalam bentuk rupiah.

“Kami berharap inisiatif ini dapat mendukung pengembangan industri pariwisata, sekaligus berkontribusi memberikan devisa bagi Indonesia. Kami terus memperluas mitra merchant di berbagai daerah wisata, seperti Bali, Lombok, Manado, Jakarta, dan sejumlah bandara internasional,” imbuh Lani.

Selanjutnya: Kerja sama dengan Alipay, Bank Mandiri masih tunggu izin dari OJK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×