Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Bukopin Tbk mencatat rasio kredit bermasalah (NPL) yang masih cukup tinggi di kuartal I-2018. Tercatat rasio NPL gross kuartal I-2018 bank berkode BBKP ini mencapai 6,4% atau naik dari periode sama 2017 yang sebesar 4,24%.
Hal ini membuat cadangan kerugian kredit bermasalah Bank Bukopin naik dari Rp 1,7 triliun kuartal I-2017 menjadi Rp 1,8 triliun di kuartal I-2018. Kredit bermasalah ini salah satunya disumbang oleh bisnis multifinance.
Adhi Brahmantya, Direktur Keuangan Pengembangan Bisnis & Teknologi Informasi Bank Bukopin bilang pada kuartal II-2018 bank sudah memasukkan beberapa faktor risiko yang bisa mempengaruhi kinerja.
"Seperti kondisi politik dan kenaikan suku bunga The Fed," kata Adhi kepada Kontan.co.id, Jumat (20/4). Bank Bukopin mengaku akan selektif dalam memilih sektor bisnis yang mempunyai ketahanan terhadap faktor eksternal tersebut.
Beberapa kredit dengan risiko rendah akan menjadi prioritas pada tahun ini di antaranya kredit kesehatan dan pendidikan. Bank juga mengembangkan produk structured finance dengan memanfaatkan mixed product trade finance juga supply chain management.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News