kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Uang elektronik empat bank swasta gesek jalan tol


Selasa, 15 Agustus 2017 / 12:05 WIB
Uang elektronik empat bank swasta gesek jalan tol


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - Mulai Oktober 2017, Bank Indonesia (BI) resmi membuka akses bagi uang elektronik milik PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan sejumlah bank swasta lain untuk digunakan dalam transaksi pembayaran di seluruh ruas jalan tol di Indonesia. Ini seiring dengan target kewajiban penggunaan uang elektronik di semua ruas tol.

Punky Purnomo Wibowo, Direktur Program Elektronifikasi dan Inklusi Keuangan BI bilang, BI sudah resmi memasukkan empat bank swasta yang terdiri dari BCA, PT Bank Mega Tbk, Bank National Nobu (NOBU) dan Bank DKI dalam daftar penerbit uang elektronik yang bisa ditransaksikan di seluruh ruas jalan tol.

"Diharapkan ini bisa melengkapi pilihan kartu uang elektronik yang sudah ada yaitu dari bank BUMN," tutur Punky saat ditemui KONTAN, Senin (14/8).

Cuma, meski BI sudah merestui, namun tidak serta merta uang elektronik keempat bank tersebut langsung bisa ditransaksikan di seluruh ruas jalan tol. Bank-bank tersebut masih harus menunggu penyelesaian sistem multi applet yang terdapat dalam mesin pembaca uang elektronik di jalan tol.

Seiring restu penggunaan uang elektronik di ruas jalan tol, BI juga meminta keempat bank tersebut memperbanyak outlet pembelian uang elektronik. Kelak, BCA dan tiga bank swasta lain itu diharapkan bisa bekerjasama dengan bank BUMN.

Punky menambahkan, ada dua skema bisnis yang bisa digunakan bank swasta di jalan tol. Pertama, terminal usage fee atau bank membayar berdasarkan jumlah transaksi kartu. Sedangkan skema kedua, dengan sharing fee yakni bank swasta urunan dana dengan bank penyedia layanan untuk menambal investasi yang telah lebih dulu digelontorkan bank penyedia sarana pembayaran.

Sebagai informasi, hingga Juni 2017, BI mencatat pertumbuhan transaksi uang elektronik mencapai 25% dari tahun lalu. Kata pungky, penggunaan uang elektronik bagi pembayaran tarif jalan tol baru sebesar 25%. Dalam dua bulan ke depan, dia berharap, jumlahnya naik tajam seiring rencana cara pembayaran jalan tol yang baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×