Reporter: Anna Suci Perwitasari |
JAKARTA. Penggunaan elektronik money (e-money) yang makin berkembang ternyata berdampak pada penggunaan kartu pre-paid. Hal ini pula yang disadari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang memiliki kartu pre-paid Flazz.
Oleh karena itu, bank yang terafiliasi dengan Group Djarum ini berencana menyaingi PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang sudah memiliki akses pembayaran tol. Melalui E Toll card, Mandiri menguasai hampir sebagian besar gerbang tol milik PT Jasa Marga Tbk (JSMR).
Flazz milik BCA mengincar gerbang tol di ruas Cikampek-Palimanan milik Saratoga. BCA mendapat keistimewaan di sini karena ikut serta membiayai proyek bernilai Rp 12,5 triliun tersebut. Sayang Jahja enggan menjabarkan berapa besar pinjaman yang disalurkan di proyek Trans Jawa.
“Selama kesempatan itu ada, BCA pasti masuk. Saat ini kami baru hadir di tol Surabaya,” aku Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja. Agar lebih mudah memasarkan Flazz, beberapa upaya di tempuh BCA.
Salah satunya adalah bekerja sama dengan beberapa bank daerah. "Mereka (beberapa BPD) sudah minat bekerja sama dengan kami untuk mengeluarkan Flazz. Dalam waktu dekat akan diluncurkan," jelasnya.
Skema yang digunakan adalah branding, di mana yang akan ditampilkan adalah logo dari BPD bersangkutan. BCA sendiri sudah melakukan beberapa kali melakukan kerja sama dengan perusahaan tertentu untuk mengeluarkan kartu Flazz ini, seperti Kompas Gramedia, Alfamart dan juga Starbucks.
Menurutnya, kunci sukses kartu pre-paid saat ini adalah merchant yang mau menerima kartu tersebut. "Jadi tidak sembarangan promosinya," ujar Jahja. Ia mengklaim, setiap tahun pengguna Flazz terus meningkat. Meskupin, transaksinya belum sebesar kartu-kartu lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News