Reporter: Andri Indradie | Editor: Syamsul Azhar
JAKARTA. Tahun depan, Bank Indonesia (BI) perlahan-lahan akan mengurangi peredaran uang kertas bernominal Rp 1.000. Nantinya, uang kertas tersebut akan digantikan dengan koin bernominal sama.
"Maunya uang Rp 1.000 dikurangi, nanti diganti dengan koin," ujar Budi Rochadi, Deputi Gubernur BI, hari ini (23/12).
Budi mengakui, biaya produksi uang koin lebih mahal. Tapi, lanjut Budi, biaya ini tak akan jadi masalah karena umur koin lebih lama dari uang kertas. "Memang lebih mahal, tapi 5 kali lebih tahan lama," kata Budi.
Peredaran pecahan logam Rp 1.000, imbuh Budi, mulai dilakukan tahun 2010. Namun, bank sentral tidak akan menarik paksa uang kertas tersebut.
"Sedikit demi sedikit dikurangi. Secara alamiah saja, sambil mempelajari ada masyarakat yang masih membutuhkan," tuturnya.
Budi bilang, BI tak mengkhawatirkan uang logam itu tak akan kembali ke BI karena tingkat kehilangan koin lebih tinggi dibanding uang kertas. "Masih banyak yang kembali BI. Pernah suatu saat di Jawa Tengah, koin yang kembali ke bank dalam jumlah besar," jelasnya.
Selain itu, BI juga akan mengganti desain beberapa uang. "Misalnya uang Rp 10.000 agar tidak tertukar dengan pecahan Rp 100.000," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News