kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Uang palsu yang beredar per Juli tetap rendah


Senin, 14 Juli 2014 / 20:03 WIB
Uang palsu yang beredar per Juli tetap rendah
ILUSTRASI. Delima memberikan banyak manfaat untuk kesehatan seksual laki-laki.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mewaspadai peredaran uang palsu selama Ramadan dan jelang Idul Fitri. Deputi Gubernur BI Ronald Waas mengungkapkan, berdasarkan data bank sentral per Juli 2014, peredaran uang palsu sepanjang Ramadan dan jelang Lebaran tetap rendah, yaitu empat lembar uang palsu per satu juta uang yang diedarkan.

Menurut Ronald, angka ini turun jika dibandingkan dengan edaran uang palsu per Juli 2013 lalu, yang mencapai delapan lembar per satu juta uang yang diedarkan. Karena itu, untuk terus menekan jumlah peredaran uang palsu terlebih selama Ramadan dan Idul Fitri, sosialisasi mengenai uang palsu terus dilakukan bank sentral bekerjasama dengan pihak Kepolisian.

"Sosialisasi mengenai uang palsu terus berjalan dan kami juga kerja sama dengan pihak Kepolisian. Kalau masyarakat menemukan uang palsu, kami meminta untuk diserahkan kepada Bank Indonesia untuk selanjutnya ditukarkan," kata Ronald di Gedung BI, Jakarta, Senin (14/7).

Sebelumnya, bank sentral meminta masyarakat untuk ekstra waspada dan berhati-hati dalam melakukan transaksi penukaran uang terutama menjelang Ramadan dan Lebaran. Masyarakat juga harus cermat mengenali uang rupiah asli.

Masyarakat diharapkan untuk benar-benar mempraktikkan 3D yaitu dilihat, diraba dan diterawang, dalam mengenali ciri-ciri uang rupiah asli sebagai alat bayar tunai yang sah. Hal ini penting dilakukan supaya masyarakat tidak menjadi korban peredaran uang palsu.

Bank Indonesia mengimbau kepada masyarakat untuk memperlakukan rupiah dengan baik seperti tidak melakukan aksi vandalism mencoret-coret uang kertas, men-steples uang kertas dan menaruhnya di tempat yang lembab. Catatan saja, sebagian besar uang yang dipalsukan adalah mata uang rupiah pecahan Rp 50.000 dan Rp 100.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×