Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Fasilitas pembayaran digital melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) kini semakin menjadi primadona masyarakat ketika melakukan transaksi keuangan.
Terlebih penggunaannya kini kian meluas dengan kehadiran QRIS Cross Border yang bisa digunakan untuk transaksi lintas negara.
Bank Indonesia (BI) mencatat, sampai semester I 2025, QRIS telah menjangkau 57 juta pengguna dan 39,3 juta merchant yang 93,16% di antaranya adalah UMKM.
Transaksinya mencapai 6,05 miliar senilai Rp 579 triliun. Adapun volume transaksi pembayaran digital melalui QRIS tumbuh 148,50% secara tahunan atau year on year (yoy).
Baca Juga: Ekspansi ke Jepang, DANA Perluas Jangkauan QRIS Antarnegara
Sedangkan, total nilai transaksi QRIS antarnegara di Malaysia, Singapura dan Thailand mencapai Rp 1,66 triliun hingga Juni 2025.
Kerja sama QRIS antarnegara dengan Thailand mencatatkan 994.890 transaksi dengan nominal sebesar Rp 437,54 miliar sejak diluncurkan pada Agustus 2022.
Lalu, volume transaksi QRIS antarnegara Indonesia dan Malaysia mencapai 4,31 juta transaksi dengan nominal sebesar Rp 1,15 triliun sejak diresmikan pada Mei 2023.
Adapun kerja sama QRIS antarnegara dengan Singapura yang diluncurkan pada 17 November 2023 telah mencatatkan 238.216 transaksi, dengan nominal sebesar Rp 77,06 miliar.
BI pun berkomitmen untuk terus bersinergi dengan industri sistem pembayaran dan seluruh masyarakat dalam rangka memperluas penggunaan QRIS dengan didukung pengembangan inovasi fitur QRIS secara berkelanjutan dan perluasan kerja sama baik di dalam negeri maupun lintas negara.
Sejumlah perbankan pun turut mencatatkan kinerja yang positif pada sistem pembayaran QRIS.
Ambil contoh, PT Bank Tabungan Negara (BTN) yang hingga kuartal II tahun ini, volume transaksi QRIS domestik yang diproses BTN telah mencapai lebih dari 22 juta transaksi dengan nilai sekitar Rp 1,7 Triliun.
Di sisi lain, tren nasional menunjukan pertumbuhan yang kuat di segmen lintas negara, yang secara alami di lihat sebagai potensi pertumbuhan bagi BTN.
Baca Juga: QRIS Resmi Digunakan di Jepang, Cek Cara Membuat Paspor untuk Pergi Ke Negeri Sakura
SEVP Digital Business BTN Thomas Wahyudi mengungkapkan, secara strategis, meningkatnya penggunaan QRIS domestik maupun lintas negara membuka peluang bagi BTN untuk memperkuat fee?based income sekaligus memperbesar basis dana murah.
"Hal ini konsisten dengan visi kami dalam memperkuat ekosistem digital banking yang kompetitif, memperluas inklusi keuangan, serta memperkuat sinergi regional di ranah ekonomi digital," ucap Thomas kepada kontan.co.id, Selasa (19/8/2025).
Adapun realisasi transaksi QRIS cross border BTN saat ini paling tinggi terjadi di Malaysia, Thailand, dan Singapura. Ketiga negara tersebut disebut memiliki intensitas kunjungan wisatawan dan hubungan ekonomi yang sangat erat dengan Indonesia sehingga secara alami mendorong volume transaksi yang lebih besar.
Thomas menambahkan, transaksi QRIS domestik dan cross border saat ini banyak digunakan di sektor pariwisata, khususnya pembayaran di merchant ritel, restoran, hotel, dan pusat perbelanjaan.
"Selain itu, penggunaan juga cukup tinggi pada layanan transportasi dan kebutuhan harian wisatawan. Hal ini wajar mengingat segmen wisatawan merupakan pengguna utama layanan lintas negara," ujarnya.
Ke depan, BTN memproyeksikan pertumbuhan transaksi QRIS domestik dan cross border tetap berlanjut, terutama dengan dukungan integrasi mata uang lokal dan perluasan ekosistem merchant, yang akan semakin memperkuat posisi Indonesia dalam peta ekonomi digital regional.
Baca Juga: QRIS Indonesia Dinilai Lebih Maju Dibanding Jepang, Ini Buktinya
Setali tiga uang, PT Bank CIMB Niaga mengakui, transaksi QRIS secara general meningkat pesat berkat kombinasi kemudahan, edukasi, dan berbagai program promosi.
Seiring dengan pertumbuhan transaksi domestik yang meningkat 85% secara tahunan, QRIS cross-border CIMB Niaga juga menunjukkan tren penguatan dengan volume transaksi meningkat hampir 88% di periode Juni-Juli 2025 dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Chief of Network & Digital Banking CIMB Niaga Budiman Tanjung mengatakan, ke depan trennya akan positif dan menguat. Transaksi QRIS domestik maupun cross-border tumbuh dobel digit baik dari sisi transaksi maupun volume di 2025.
"Kami optimis tren ini akan terus berlanjut. CIMB Niaga secara konsisten mendukung blueprint pembayaran milik Bank Indonesia termasuk pengenalan, adopsi dan ekspansi QRIS cross-border," ujar Budiman.
Lebih lanjut, Budiman menjelaskan, untuk transaksi QRIS cross-border mayoritas berasal dari wisatawan Indonesia yang melakukan pembayaran retail sehari-hari seperti belanja, kuliner, transportasi hingga layanan kesehatan. Dengan Malaysia yang menjadi negara dengan frekuensi dan volume transaksi QRIS cross-border tertinggi pada 2025.
PT Bank Central Asia (BCA) juga mencatat total volume transaksi QRIS yang diproses sistem BCA meningkat sebesar 125% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, nilai transaksi tumbuh 108% YoY hingga Juni 2025
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn mengatakan, terkait dengan QRIS cross border, inovasi layanan lintas negara tersebut turut berkontribusi dalam optimalisasi pendapatan non-bunga BCA.
Sepanjang semester II 2025, BCA membukukan pertumbuhan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 7% YoY menjadi Rp42,5 triliun, serta pendapatan fee dan komisi yang tumbuh 9,5% YoY menjadi Rp9,9 triliun.
Saat ini, negara yang telah mendukung transaksi QRIS cross border BCA mencakup Thailand, Malaysia, Singapura, dan Jepang. Realisasi transaksi tercatat positif di seluruh negara mitra, dengan pemanfaatan yang sejalan dengan kebutuhan nasabah.
Secara umum, transaksi banyak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari saat bepergian, seperti belanja retail, makanan dan minuman, maupun transportasi lokal.
"Tren penggunaannya tahun ini terus menunjukkan pertumbuhan seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat dan semakin luasnya adopsi QRIS lintas negara," ujar Hera.
Baca Juga: Sistem Pembayaran QRIS Resmi Bisa Digunakan di Jepang
Sementara itu, pengamat perbankan dan praktisi sistem pembayaran Arianto Muditomo menilai, kehadiran QRIS cross border memperluas kanal transaksi lintas negara dengan biaya lebih efisien dibanding kartu kredit atau remitansi tradisional, sehingga mendorong peningkatan volume transaksi ritel internasional.
Menurutnya, saat ini, transaksi QRIS cross border di ASEAN (Thailand, Malaysia, Singapura) hingga Jepang terus tumbuh, meski skalanya masih jauh lebih kecil dibanding transaksi QRIS domestik yang sudah mencapai ratusan juta transaksi bulanan.
"Ke depan, potensinya akan semakin besar seiring bertambahnya negara mitra, termasuk Arab Saudi yang strategis untuk jamaah umrah dan haji," ucapnya.
Selanjutnya: Investor Asing Masuk, Saham Perbankan Tetap Tertekan
Menarik Dibaca: Hujan Lebat Turun Merata, Ini Peringatan Dini Cuaca Besok (20/8) di Jabodetabek
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News