kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Undisbursed loan debitur swasta tinggi


Rabu, 07 Juni 2017 / 07:15 WIB
Undisbursed loan debitur swasta tinggi


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Debitur swasta mendominasi kredit yang belum ditarik (undisbursed loan) di industri perbankan. Berdasarkan rekap data KONTAN, per April 2017, debitur swasta menyumbang 83,16% dari total kredit yang belum ditarik di 10 bank besar.

Data itu bersumber dari laporan keuangan masing-masing bank. Ke-10 bank tersebut diantaranya Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Central Asia (BCA), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank CIMB Niaga, Bank Permata, Bank Pan Indonesia (Panin), Bank Danamon Indonesia, Bank Tabungan Negara (BTN), dan Bank Maybank Indonesia.

Total kredit yang belum ditarik di 10 bank besar itu mencapai Rp 688,37 triliun. Jumlah tersebut menyumbang porsi 25,1%, dari total kredit yang tercatat sebanyak Rp 2.737,45 triliun.

Jika ditotal, undisbursed loan debitur swasta di 10 bank besar berjumlah Rp 572,4 triliun. Angka ini meningkat 6,12% dari periode sama tahun 2016. Meski demikian, pertumbuhannya turun, bila dibandingkan April 2016 yang meningkat 7,60%.

BCA merupakan salah satu bank yang mencatat pertumbuhan jumlah undisbursed loan debitur swasta cukup besar. BCA mencatat kredit yang belum ditarik dari debitur swasta senilai Rp 159,45 triliun, naik 8,90%. Pada April 2016 silam, pertumbuhannya sebesar 8,81%.

Sebagai gambaran, kredit menganggur debitur swasta di BCA ini mendominasi total undisbursed loan BCA dan menyumbang porsi 95,78%.

Jahja Setiaatmadja, Direktur Utama BCA mengatakan, undisbursed loan debitur swasta utamanya berasal dari modal kerja. Mayoritas berasal dari kredit modal kerja. Hal ini bukan disebabkan masalah suku bunga kredit, tetapi memang permintaan kredit dalam perdagangan masih lesu, tutur Jahja kepada KONTAN, Selasa (6/6).

Peningkatan undisbursed loan debitur swasta, kata Jahja, lantaran pertumbuhan ekonomi masih lesu yang berefek debitur swasta enggan menarik kredit. Dia optimistis di kuartal II kondisinya kian membaik seiring peningkatan modal kerja jelang Lebaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×