Reporter: Adrianus Octaviano, Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank-bank besar terus memperluas bisnis digital mereka. Mayoritas bank kategori KBMI 4 kini telah memiliki bank digital untuk memperkuat layanan keuangan.
Terbaru, PT Bank Hibank Indonesia, anak usaha PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), resmi beroperasi setelah diakuisisi pada 2021. Hibank difokuskan untuk mendukung bisnis di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Direktur Utama Hibank, Jenny Wiriyanto, menyatakan bahwa kehadiran Hibank melengkapi layanan UMKM yang belum sepenuhnya terjangkau oleh BNI. “Kami fokus pada fitur digital lending, terutama untuk supply chain di sektor FMCG. Potensi pasarnya masih sangat besar,” ujar Jenny.
Baca Juga: Bank Digital Menjadi Andalan Baru Bank Besar
Saat ini, kredit UMKM terus berkembang dengan pertumbuhan industri mencapai 3% secara tahunan. Sementara itu, kredit UMKM Hibank tumbuh sebesar 37% pada 2024.
Tahun ini, Hibank menargetkan pertumbuhan kredit hingga 40% secara tahunan dengan kualitas kredit yang tetap terjaga di bawah 0,7%. Hingga 2024, laba Hibank meningkat menjadi Rp 132,4 miliar dari sebelumnya Rp 130,2 miliar.
Anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Raya Indonesia Tbk, juga mencatat pertumbuhan positif berkat pemanfaatan ekosistem induknya.
Per September 2024, produk dana talangan Bank Raya telah disalurkan kepada sekitar 36.000 agen dengan total nilai Rp 11,88 triliun. Jumlah ini tumbuh 69% secara tahunan, dengan outstanding mencapai Rp 580 miliar atau meningkat 195%.
Direktur Keuangan Bank Raya, Rustati Suri Pertiwi, menjelaskan bahwa sinergi dengan ekosistem BRI Group berkontribusi besar terhadap peningkatan kinerja digital Bank Raya.
Baca Juga: Lo Kheng Hong : Bank Digital Sulit Jadi Bank Besar, Bank Besar Bisa Jadi Bank Digital
Dari total kredit digital sebesar Rp 1,8 triliun, kontribusi produk kolaborasi dengan BRI Group meningkat dari 71% pada September 2023 menjadi 83% di September 2024.
PT Bank BCA Digital, anak usaha BCA, juga menunjukkan pertumbuhan kinerja yang signifikan berkat pemanfaatan ekosistem digital. Pendapatan operasional bank ini meningkat 70% secara tahunan pada 2024, mencapai Rp 1,1 triliun.
“Ini mencerminkan keberhasilan strategi ekspansi dan optimalisasi layanan,” ujar Head of Corporate Planning BCA Digital, Yoga T. Susilo.
Selain itu, laba bersih BCA Digital melonjak 134,5% secara tahunan menjadi Rp 108,0 miliar. Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 30,7% menjadi Rp 11,7 triliun dan pertumbuhan kredit sebesar 40,5% secara tahunan menjadi Rp 6,5 triliun.
Hingga 2024, jumlah pengguna Blu, aplikasi digital BCA Digital, mencapai 2,4 juta nasabah.
Baca Juga: 63 Tahun Bank Kalteng: Logo Baru, Bank Kalteng Siap Jawab Tantangan di Era Digital
Dengan strategi ekspansi digital yang agresif, bank-bank besar terus memperkuat posisi mereka dalam industri perbankan digital di Indonesia.
Selanjutnya: Realme C75: Spesifikasi Lengkap dan Daftar Harga Resmi Terbaru
Menarik Dibaca: Apakah Alpukat Bagus untuk Dikonsumsi saat Diet? Ini Jawabannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News