kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.777   18,00   0,11%
  • IDX 7.480   0,54   0,01%
  • KOMPAS100 1.157   2,51   0,22%
  • LQ45 918   4,40   0,48%
  • ISSI 226   -0,78   -0,35%
  • IDX30 474   2,88   0,61%
  • IDXHIDIV20 571   3,56   0,63%
  • IDX80 132   0,52   0,39%
  • IDXV30 140   1,17   0,84%
  • IDXQ30 158   0,64   0,41%

Usai Beli Mandala, Grup Asal Jepang MUFG Masih Haus Akuisisi Perusahaan Lain


Senin, 26 Juni 2023 / 14:23 WIB
Usai Beli Mandala, Grup Asal Jepang MUFG Masih Haus Akuisisi Perusahaan Lain
ILUSTRASI. Logo Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Jakarta ; Bank of Tokyo-MUFG Jakarta


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Lamgiat Siringoringo

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA.  Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. (MUFG Group) semakin memperkokoh bisnisnya di Indonesia.

Grup keuangan asal Jepang ini kembali mengakuisisi salah satu perusahaan pembiayaan di Indonesia, PT PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN).

Dalam hal ini, MUFG Group membeli saham milik PT Jayamandiri Gemasejati (JG Motor) bersama dengan sejumlah pemegang saham lainnya, melalui MUFG Bank, Ltd. (MUBK) sebanyak 70,6% dan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) dan sebanyak 10%.

Setidaknya sudah ada tiga perusahaan multifinance yang dikekep oleh konglomerasi keuangan asal Jepang ini.

Tahun lalu, Anak perusahaan MUFG yaitu Bank of Ayudhya Public Company Limited (Krungsi) dan Adira Finance juga mengumumkan akusisi bisnis pembiayaan konsumen Home Credit Indonesia.

Baca Juga: Soal Aturan Modal Minimal, CNAF Sebut Sudah Punya Modal Rp 1,86 Triliun Soal Aturan Modal Minimal, CNAF Sebut Sudah Punya Modal Rp 1,86 Triliun

Menanggapi aksi ekspansi yang terus dilakukan oleh MUFG, Chief Financial Officer ADMF Sylvanus Gani bilang MUFG menganggap Indonesia adalah pasar yang sangat penting karena memiliki PDB terbesar di Asia Tenggara, sehingga diharapkan memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi di masa mendatang.

Hanya saja, Gani tak mau memastikan apakah aksi ekspansi dari MUFG ini masih akan berlanjut dalam waktu dekat. Ia cuma bilang bahwa itu semua harus memperhatikan ketersediaan permodalan dari entitas yang diajak, dalam hal ini baik Adira Finance maupun Bank Danamon.

“Yang mau dibeli juga harus sizeable,” ujar Gani kepada KONTAN, Senin (26/6).

Terkait akuisisi MFIN, Gani bilang saat ini belum ada pembicaraan definitif apakah nantinya MFIN bakal dilebur dengan Adira Finance atau tetap menjadi dua entitas yang berbeda, seperti dengan Home Credit Indonesia.

Jika sebelumnya akuisisi Home Credit Indonesia karena ingin mengadopsi teknologinya, kini Gani bilang akuisisi MFIN karena melihat dominasi pasar pembiayaan di Indonesia Timur. Di mana, MFIN dinilai unggul dalam hal itu.

“Aset kami di kawasan Indonesia Bagian Timur sekitar kurang dari 20%, tidak termasuk Kalimantan ya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×