kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.403.000   -6.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.718   7,00   0,04%
  • IDX 8.657   -53,52   -0,61%
  • KOMPAS100 1.182   -11,11   -0,93%
  • LQ45 848   -7,02   -0,82%
  • ISSI 309   -1,55   -0,50%
  • IDX30 438   -4,20   -0,95%
  • IDXHIDIV20 507   -6,34   -1,24%
  • IDX80 132   -1,12   -0,84%
  • IDXV30 139   -1,90   -1,35%
  • IDXQ30 139   -1,98   -1,40%

Usai Terima PMN Tunai dari Pemerintah Rp 6,68 Triliun, SMF Genjot KPR FLPP


Selasa, 09 Desember 2025 / 21:27 WIB
Usai Terima PMN Tunai dari Pemerintah Rp 6,68 Triliun, SMF Genjot KPR FLPP
ILUSTRASI. Sarana Multigriya Finansial (SMF). Foto Dok SMF


Reporter: Albar Maulana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) mendapat suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) tunai sebesar Rp 6,68 triliun untuk mendukung program pembangunan 3 juta rumah. Dana tersebut akan memperkuat kapasitas SMF sebagai Special Mission Vehicle Kementerian Keuangan dalam penyediaan pembiayaan perumahan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Sebagai informasi, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan Komisi XI DPR RI telah menyepakati pencairan PMN Tahun 2025 senilai Rp 14,41 triliun dalam rapat bersama pada Senin (8/12/2025). Adapun PMN ini akan berupa tunai dan non tunai dengan SMF sebagai salah satu penerimanya.

Baca Juga: Surat Utang SMF Jadi Underlying REPO BI Dinilai Beri Opsi Likuiditas bagi Perbankan

Direktur Bisnis SMF, Heliantopo, menyampaikan SMF dapat meningkatkan kontribusinya terhadap sektor riil perumahan dengan mengalirkan dana dari pasar modal dengan adanya PMN tersebut.

“PMN yang diterima juga akan di-leverage oleh SMF melalui pasar modal sehingga memperkuat struktur permodalan SMF dalam menjalankan mandat untuk penyaluran pembiayaan perumahan terjangkau bagi MBR,” ujarnya, Selasa (9/12/2025).

Dalam pemenuhan program 3 juta rumah, SMF akan berkontribusi melalui program penyediaan likuiditas dalam bentuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Adapun KPR FLPP merupakan program Pemerintah berbentuk fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan kepada masyarakat berpenghasilan rendah dengan suku bunga 5% dan tenor maksimal 20 tahun. 

“Perusahaan berperan dalam penyediaan porsi dana 25% yang ditujukan kepada bank penyalur, melalui skema blended finance antara dana yang berasal dari PMN dan dana dari Perseroan,” jelas Heliantopo.

Ia menambahkan bahwa pihaknya bersama Pemerintah mengupayakan pencairan PMN dapat dilakukan secepatnya, mengingat tingginya permintaan kebutuhan pendanaan porsi 25% dari mitra penyalur KPR FLPP.

Di sisi lain, sebagai penyedia likuiditas kepada perbankan melalui skema  pembiayaan dan sekuritisasi, Heliantopo menyebut likuiditas perbankan saat ini masih lebih banyak ditopang melalui skema pembiayaan. Meski demikian, sepanjang tahun 2025 SMF berusaha mengembangkan beberapa skema baru yang saat ini masih menunggu persetujuan regulator untuk dapat dijalankan. 

Baca Juga: SMF Salurkan KPR FLPP Senilai Rp 29,92 Triliun per Kuartal III-2025

Sejalan dengan hal tersebut, SMF sedang memproses piloting serta memberikan pendampingan kepada bank calon Kreditur Asal dalam persiapan pelaksanaan transaksi sekuritisasi. 

Heliantopo turut menyampaikan tantangan di bisnis sekuritisasi masih cukup besar. Dari sisi primer, potensi penyaluran KPR di Indonesia masih cukup besar, tetapi rasio KPR terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang berada di bawah rata-rata kawasan ASEAN menyebabkan basis aset yang dapat disekuritisasi masih terbatas.

Sedangkan dari sisi pembiayaan sekunder, pasar Efek Beragun Aset–Surat Partisipasi (EBA-SP) di Indonesia masih menghadapi tantangan likuiditas akibat keterbatasan jumlah investor dan minimnya aktivitas perdagangan di pasar sekunder. Struktur insentif bagi investor juga belum sekompetitif instrumen pasar modal lainnya.

“Secara keseluruhan, kondisi pada kedua sisi ini menunjukkan bahwa ekosistem sekuritisasi masih memerlukan penguatan, baik melalui peningkatan basis aset KPR, peningkatan readiness bank sebagai originator, maupun penciptaan market deepening yang likuid bagi investor,” tutur Heliantopo.

Selanjutnya: Momoyo Tembus 1.000 Gerai dan Klaim Telah Jual 20 Juta Cup Es Krim Cokelat

Menarik Dibaca: Main Kapan? Jadwal Timnas Indonesia U-22 vs Myanmar U-22 di SEA Games 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×