kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Wacana merger bank syariah jadi harapan mendorong pembangunan berkelanjutan


Jumat, 03 Juli 2020 / 23:19 WIB
Wacana merger bank syariah jadi harapan mendorong pembangunan berkelanjutan
ILUSTRASI. Suasana di salah satu bank syariah di Jakarta, Jumat (29/5). Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) mengatakan bank syariah cenderung menanggung risiko yang lebih kecil saat pandemi covid-19 bila dibandingkan dengan kondisi bank konvensional. Konsep


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

Bank syariah merupakan institusi keuangan yang salah satu core activity-nya memang menyentuh UMKM, salah satunya karena pangsa pasar sektor formal telah diraup oleh perbankan konvensional.

 Yang berikutnya adalah karakteristik bank syariah yang memiliki produk pembiayaan berbasis mudharabah, yang memberikan implikasi positif pada neraca keuangan UMKM oleh karena bagi hasil berbasis pada besaran laba dan porsi berdasarkan nisbah yang disepakati antara bank syariah dan nasabah.

Baca Juga: Erick Thohir bakal gabungkan bank syariah BUMN pada Februari 2021

Dengan demikian, keberlangsungan operasional UMKM sebagai kontibutor utama perekonomian Indonesia dapat terealisasi, dan dalam jangka panjang akan memposisikan Indonesia sebagai salah satu ekonomi terkuat di dunia.

Dengan demikian, kebijakan merger ini merupakan satu terobosan bagi institusi perbankan Indonesia mewujudkan kinerja ekonomi yang berkelanjutan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×