Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat, pada periode Juni dan Juli 2017, transaksi bulanan uang elektronik menembus Rp 1 triliun. Meski kembali terkoreksi di bulan Agustus, turun menjadi Rp 790,69 miliar.
Kendati demikian, SVP Transaction Banking & Retail Sales PT Bank Mandiri (persero) Tbk Thomas Wahyudi mengungkapkan transaksi uang elektronik akan kembali bergairah setelah elektronifikasi jalan tol atau wajib membayar tol dengan e-money.
Pasalnya, Thomas mengatakan saat ini, sekitar 80% transaksi uang elektronik Bank Mandiri berasal dari pembayaran di tol.
Atas hal itu, bank berlogo pita emas ini menyebut telah menyiapkan titik-titik pengisian ulang e-money yang banyak dan tersebar di berbagai wilayah, seperti jaringan ATM dan kantor cabang Bank Mandiri, toko-toko ritel, gerbang tol.
"Bahkan masyarakat dapat mengisi ulang e-money melalui aplikasi Mandiri Online. Cukup dengan menggunakan smartphone yang memiliki fasilitas NFC pengguna dapat isi ulang dan update saldo kartu e-money tanpa harus ke ATM," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (3/10) malam.
Adapun, saat ini Bank Mandiri sudah menerbitkan 10 juta kartu E-Money hingga Agustus 2017. Dari jumlah kartu tersebut frekuensi transaksinya mencapai 300 juta transaksi dengan nilai sebesar Rp 3,4 triliun.
"Elektronifikasi tol memang akan menyumbang transaksi uang elektronik yang cukup besar. Mengingat mayoritas transaksi uang elektronik adalah transaksi di jalan tol," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News