kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Walau jumlah dapen menyusut, dana kelolaan dapen tetap akan meningkat


Senin, 17 Mei 2021 / 17:59 WIB
Walau jumlah dapen menyusut, dana kelolaan dapen tetap akan meningkat


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah pemain dana pensiun terus berkurang. Merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per Maret 2021 pemain dana pensiun hanya 214 pelaku usaha. Sementara di periode yang sama tahun lalu mencapai 219 pelaku.

Kendati demikian, Direktur Eksekutif Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) Bambang Sri Muljadi memperkirakan, dana kelolaan dana pensiun tetap akan tumbuh 6%-7% pada tahun ini.

"Untuk return investasi sampai dengan triwulan I/2021 rata-rata industri mencapai 1,6% jadi kalau sampai dengan akhir tahun 6%-7% rata-rata untuk industri," kata Bambang kepada kontan.co.id, Senin (17/5).

Bambang menyebutkan, bila harga saham cenderung naik dan dimanfaatkan dana pensiun maka return investasi akan bisa di atas rata-rata. Sebaliknya bila saham cenderung turun maka return akan lebih rendah.

Baca Juga: Pendiri alami kesulitan keuangan, jumlah pengelola dana pensiun terus menurun

Kata Bambang, strategi investasi pelaku dana pensiun di tahun ini, tentu akan memanfaatkan momen kenaikan harga saham walaupun tambahan portofolio investasi di saham juga tidak besar.

Sementara itu, Ketua Umum Perhimpunan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Nur Hasan menyampaikan, pada tahun lalu aset DPLK tumbuh kurang lebih 11%. Pertumbuhan aset dana pensiun pun diperkirakan akan berlanjut di tahun 2021. Untuk tahun ini, pihaknya memproyeksikan aset DPLK bisa tumbuh 10%-15%.

"Per Maret 2021, aset DPLK tercatat Rp 107 triliun, naik 14% dibanding Maret 2020 yang sebesar Rp 94 triliun," ujar Nur Hasan.

Kendati pelaku usaha dana pensiun berkurang, Nur Hasan memperkirakan aset industri tetap akan tumbuh karena didorong pencadangan imbalan pasca kerja serta pengalihan aset dari DPPK. Selain itu, juga didorong dari pertumbuhan klien baru.

Nur Hasan juga menyebut, investasi di money market dan fixed income akan menjadi portofolio andalan dana pensiun di tahun ini.

Senior Vice President & Executive DPLK Syariah Muamalat Sulistyowati menambahkan, bisnis dana pensiun merupakan bisnis yang mengedepankan investasi jangka panjang untuk para peserta/pekerja yang mengacu dari POJK tentang investasi.

Menurutnya, menyusutnya pelaku usaha dana penisun umunnya berasal dari dana pensiun pemberi kerja (DPPK) yang biasanya memberi manfaat pasti, bukan iuran pasti seperti halnya DPLK.

"Kalau DPLK  masih tumbuh, karena industri dapen tidak hanya mengelola dana baru, tetapi dana eksisting juga tetap dikelola dan kami lihat dari sisi pengembangan dana dan iuran juga masih tetap bertumbuh, walaupun tidak sepesat tahun-tahun sebelumnya," jelas Sulistyowati.

Ia menuturkan, strategi investasi pada tahun ini menitikberatkan pada kualitas portfolio investasi  dan meminimalisir resiko investasi. Ia menyadari tidak mudah untuk mencetak return on investment (ROI) yang tinggi dimana kondisi ekonomi masih terpengaruh keadaan pendemi.

"Tren suku bunga yang rendah ditambah fluktuasi dari instrumen pasar modal membuat realisasi ROI kami pada kuartal I 2021 masih belum tercapai. Namun seperti halnya tahun 2020 lalu, di akhir kuartal III kondisi pasar modal membaik sehingga ROI meningkat dengan pesat," kata Sulistyowati.

Ia melihat instrumen sukuk bisa menjadi instrumen andalan di tengah tren suku bunga yang rendah dan belum bergairahnya saham-saham syariah pada tahun ini.

Selanjutnya: OJK membubarkan tiga penyelenggara dana pensiun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×