kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Walau melambat, kredit konsumer masih bisa tumbuh


Kamis, 10 Oktober 2019 / 18:00 WIB
Walau melambat, kredit konsumer masih bisa tumbuh
ILUSTRASI. Petugas teller menghitung uang setoran nasabah di salah satu bank di Jakarta, Jumat 14/6)


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sampai dengan pertengahan kuartal III 2019 pertumbuhan kredit konsumer kian melambat. Bank Indonesia (BI) mencatat sampai dengan akhir Agustus 2019 kredit konsumsi hanya tumbuh sebesar 7% secara year on year (yoy) menjadi Rp 1.567 triliun. Dibandingkan dengan periode bulan sebelumnya, pertumbuhan tersebut melambat dari kenaikan 7,3% yoy.

Jika dirinci, perlambatan ini terutama didorong dari kredit multiguna dan kredit kendaraan bermotor (KKB) perbankan yang tumbuh satu digit. KKB tercatat sampai dengan Agustus 2019 baru tumbuh 3,1% secara tahunan menjadi Rp 142,8 triliun.

Sementara itu, kredit multiguna mencetak pertumbuhan paling lambatnya di tahun 2019 dengan realisasi Rp 606,3 triliun alias tumbuh 9,5% secara yoy.
Bank sentral menjelaskan, perlambatan untuk KKB disebabkan oleh melambatnya kredit pada kendaraan roda empat di wilayah DKI Jakarta dan Sumatra Utara.

Baca Juga: Perbankan optimistis KKB masih bisa tumbuh lebih baik

Sementara itu, untuk kredit pemilikan rumah (KPR) masih relatif tumbuh tinggi secara industri sebesar 11,3% yoy menjadi Rp 494,9 triliun. Meski begitu, pertumbuhan KPR terus melambat dibanding bulan-bulan sebelumnya. Per Juli 2019 misalnya KPR masih mampu tumbuh sebesar 12,3% yoy.

Beberapa bankir yang dihubungi Kontan.co.id membenarkan bahwa kredit konsumsi tengah melambat. PT Bank Mandiri Tbk misalnya yang menyebut sampai dengan akhir September 2019 pertumbuhan kredit konsumer masih ada di kisaran 8% secara yoy.

Walau tidak dapat merinci secara detail, SVP Consumer Loan Bank Mandiri Ignatius Susatyo Wijoyo menjelaskan pertumbuhan tersebut masih lebih baik dibandingkan industri. Ini juga masih sejalan dengan target pertumbuhan Bank Mandiri akhir tahun 2019 sebesar 9% untuk kredit konsumer.

Menurutnya, perlambatan memang terjadi pada KPR dan KKB. Catatannya hingga September 2019 pertumbuhan KPR tumbuh tipis di kisaran 4,2%-4,5% menjadi sekitar Rp 43,1 triliun.

Namun, kecilnya pertumbuhan tersebut disebabkan adanya pergeseran pasar KPR Bank Mandiri yang kini mengarah ke rumah dengan harga di kisaran Rp 400 jutaan.

"Secara rupiah kecil, tapi secara nasabah tumbuh 10%. Karena kami geser segmen dari Rp 700 juta sampai Rp 800 juta ke lebih rendah," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Kamis (10/10).

Ke depan Bank Mandiri memang sudah menyiapkan amunisi untuk mendongkrak KPR. Salah satunya dengan memberikan bunga promo sebesar 6,5% fix selama tiga tahun untuk 120 pengembang properti yang berlaku hingga akhir tahun.

Lagipula, sekitar 70% debitur KPR Bank Mandiri kini sudah merupakan segmen menengah ke bawah. Lewat cara tersebut, setidaknya KPR Bank Mandiri ditarget mampu tumbuh hingga 5% secara yoy.

Sementara untuk KKB, Ignatius mengatakan walau secara industri turun 17% (roda empat), pihaknya masih mencatatkan pertumbuhan stagnan di kisaran 2%-3% secara yoy per September 2019.

Baca Juga: Penyaluran KPR masih lesu, bankir cari solusi

Sementara itu, PT Bank CIMB Niaga Tbk menyatakan sampai dengan kuartal III 2019 kredit konsumer masih tumbuh di level dua digit. Kendati tak memberikan realisasi secara rinci, Direktur Konsumer CIMB Niaga Lani Darmawan menyebut pertumbuhan utamanya ditopang dari KPR CIMB Niaga yang tumbuh 13% secara tahunan.

Selain itu, bisnis kartu kredit CIMB Niaga juga berjalan mulus dengan kenaikan sebesar 11%. "Kredit Pemilikan Mobil (KPM) juga tumbuh di atas 45% dari sisi sales," terangnya.

Ia memproyeksi, untuk KPR dan kartu kredit masih bisa tumbuh hingga 12% sampai akhir tahun. Sedangkan untuk KPM masih berpeluang untuk tumbuh di posisi 5%-6% secara yoy.

Bank bersandi bursa BNGA ini mengatakan rata-rata pertumbuhan kredit konsumer masih sejalan dengan target.

Dari seluruh produk konsumer CIMB Niaga, hanya KKB saja yang mencetak realisasi lebih rendah dari sisi portofolio dibandingkan target.

"Sementara untuk kredit tanpa agunan (KTA) masih tumbuh sekitar 11%," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×