Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
Bank Mandiri juga melihat potensi bisnis wealth management masih besar tahun 2019 dan tahun depan. Hingga November 2019, bank ini mencatat dana kelolaan sekitar Rp 210 triliun - Rp 213 triliun atau tumbuh 10%-15% secara year on year (YoY).
Tahun depan, Bank Mandiri menargetkan pertumbuhan dana kelolaan 10%. “Kami optimis karena berdasarkan laporan Capgemini, nasabah kaya di Indonesia tumbuh 13% per tahun, lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan nasabah kaya di dunia yang hanya 9,5%,” Jelas Hery Gunardi, Direktur Konsumer dan Transaksi Retail Bank Mandiri.
Baca Juga: BI: Likuiditas perekonomian kembali meningkat sepanjang November 2019
Bank Mandiri memasarkan produk wealth management secara lengkap. Ada sukuk, obligasi, dan SBR untuk surat berharga. Ada produk reksadana berbagai jenis, bancassurance, dan memiliki layanan Pengelolaan Dana Nasabah Individual (PDNI).
Produk PDNI merupakan kolaborasi Bank Mandiri dengan salah satu butik Bank Private dari Swiss yaitu Lombard Odier. Layanan ini menawarkan berbagai pilihan produk investasi onshore maupun offshore.
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga memasarkan produk wealth management secara lengkap mulai dari obligasi, reksadana dan bancassurance. EVP Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F Haryn mengatakan, masing-masing jenis produk wealth management memiliki potensi imbal hasil yang bervariasi sesuai dengan tingkat risiko.
Baca Juga: Nasabah Maybank wajib tahu cara top up saldo Gopay via USSD
Dalam memasarkan produk wealth management, BCA terus meningkatkan inovasi layanan. Pada Oktober lalu misalnya, bank ini merilis aplikasi Welma yang memungkinkan nasabah bisa membeli atau menjual produk investasinya, sekaligus untuk memantau perkembangan portofolionya. Total pengguna aplikasi ini sudah mencapai 6.000.
Total dana kelolaan wealth management BCA sampai akhir tahun akan mencapai lebih dari Rp 52 Triliun. Produk obligasi relatif lebih banyak diminati nasabah.” Tahun depan dana kelolaan diharapkan bisa tumbuh 20%,” Tandas Hera.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News