kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Mandiri luncurkan Mandiri Online


Rabu, 22 Maret 2017 / 10:10 WIB
Bank Mandiri luncurkan Mandiri Online


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk terus ekspansi layanan perbankan digital. Tak tanggung-tanggung, bank berlogo pita emas ini menyiapkan dana hingga US$ 100 juta untuk ekspansi digital.

Kali ini, Bank Mandiri meluncurkan Mandiri Online. Ini merupakan aplikasi yang memadukan Mandiri Internet dengan Mandiri Mobile.

Mandiri Online memakan biaya investasi sekitar Rp 100 miliar. Aplikasi ini untuk mendukung transformasi transaksi perbankan dari konvensional ke era digital.

Direktur Digital Banking and Technology Bank Mandiri Rico Usthavia Frans mengatakan, kehadiran Mandiri Online untuk memperkuat strategi retail banking serta mendukung strategi operasional perusahaan melalui peningkatan efisiensi.

"Kami menargetkan nasabah mulai bertransaksi melalui digital banking dengan adanya transaksi melalui Mandiri Online," katanya, Selasa (21/3).

Rico bilang, Bank Mandiri menargetkan transaksi di Mandiri Mobile tumbuh 50%-60% di tahun 2017. Sedangkan transaksi Mandiri Internet ditargetkan tumbuh 30% di tahun ini.

"Kami mengenakan tarif lebih murah ketimbang ATM, yaitu Rp 500 per transaksi di Mandiri Online untuk mendorong nasabah bertransaksi melalui digital banking," tambah Rico.

Gambaran saja, bank ini mencatat jumlah pengguna Mandiri Internet dan Mandiri Mobile mencapai 7,9 juta pengguna dengan total frekuensi transaksi 1,11 miliar dan volume transaksi sebesar Rp 287 triliun. Adapun, nilai transaksi di Mandiri Internet dan Mandiri Mobile mencapai Rp 60 triliun setiap bulan, dan frekuensi transaksi 145 juta per bulan.

Bank Mandiri menargetkan aplikasi Mandiri Mobile Banking mendatangkan pendapatan komisi sebesar Rp 500 miliar-Rp 600 miliar di tahun ini dari Rp 300 miliar di 2016. "Sedangkan secara keseluruhan, perusahaan menargetkan dapat memperole fee based income sebesar Rp 3 triliun di tahun ini dari electronic channel," imbuh Rico.

Bank Mandiri menargetkan, layanan di Mandiri Online akan bertambah semisal permintaan dan kredit pemilikan rumah (KPR), serta layanan tarik tunai. Rencananya, fitur baru ini akan meluncur sekitar semester II-2016. "Kami sedang proses izinnya," ujar Rico.

Tarif transaksi di Mandiri Online hanya Rp 500 per transaksi, lebih murah ketimbang tarif di ATM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×