kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank ramai menerbitkan surat utang


Rabu, 20 Juni 2018 / 11:05 WIB
Bank ramai menerbitkan surat utang


Reporter: Galvan Yudistira, Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Opsi pendanaan wholesale funding mulai dilirik perbankan. Hal ini bisa dilihat dari rencana bank pada tahun ini dan tahun depan yang akan menerbitkan surat utang sebagai pelengkap dana pihak ketiga (DPK).

Surat utang ini bisa dalam berbagai bentuk produk, seperti obligasi, subdebt atau medium term notes (MTN). Produk non DPK ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan bank untuk jangka menengah dan panjang.

Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengatakan, BRI tahun ini akan merilis global bond sebesar US$ 500 juta. "Itu untuk mengganti surat utang yang jatuh tempo 5 tahun lalu," kata Haru.

Selain global bond berdenominasi dollar AS, BRI juga berencana untuk menerbitkan obligasi subordinasi sebesar Rp 500 miliar sesuai rencana recovery plan. Nantinya obligasi ini akan diterbitkan pada semester II 2018.

Selain dua instrumen itu, BRI juga masih mengurus izin untuk menerbitkan penawaran umum berkelanjutan (PUB).
Bank CIMB Niaga juga berencana untuk menerbitkan wholesale funding. "Tujuannya untuk diversifikasi pendanaan," kata Frans Alimhamzah, Direktur Bisnis Banking CIMB Niaga.

Adapun Adhi Brahmantya Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi Bank Bukopin menuturkan, Bukopin akan menerbitkan obligasi subordinasi pada kuartal 1 2019. "Pada semester II 2018, bank akan menerbitkan MTN," kata Adhi.

Bank Mayapada juga berencana menerbitkan obligasi subordinasi. Haryono Tjahjarijadi, Presiden Direktur mengatakan, penerbitan surat utang tersebut untuk diversifikasi pendanaan dan pengembangan usaha.

Bank Mandiri pun menyebut masih akan melanjutkan rencana untuk menerbitkan obligasi pada tahun 2018, sejalan dengan sisa emisi Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) tahap III. Direktur Tresuri dan Internasional Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, selambat-lambatnya Bank Mandiri bakal menerima proses perizinan pada bulan September 2018 mendatang.

"Sudah kick off dengan timeline proceed akan diterima pada bulan September 2018," ujar dia, Selasa (19/6). Adapun, besaran emisi PUB tahap III yang akan diterbitkan mencapai Rp 3 triliun.

Sebelumnya, Darmawan menyebut Bank Mandiri juga berniat menerbitkan obligasi subordinasi senilai Rp 1 triliun. Dia memproyeksi dari pipeline tersebut akan diterbitkan Rp 500 miliar sebagai obligasi subordinasi guna memenuhi aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mewajibkan bank sistemik memiliki obligasi yang bisa dikonversi menjadi modal.

Sejumlah bank daerah juga bersiap menerbitkan surat utang. Salah satunya, PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) yang berencana menerbitkan obligasi mencapai Rp 600 miliar.

Direktur Utama Bank Sumut Edie Rizliyanto mengungkap, pendanaan tersebut akan digunakan untuk memperkuat sisi permodalan alias capital adequacy ratio (CAR). Bank Sumut mengincar posisi CAR pada akhir tahun 2018 mencapai 19,36%. Saat ini posisi CAR perseroan ini masih berada di level 15,49%.

"Rencana penerbitan surat utang ini di akhir kuartal II 2018," ujar Edie. Bank Sumut juga akan mendapatkan penambahan modal dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara sebanyak Rp 180 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×