kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BNI: Suku bunga kredit USD berpotensi naik


Kamis, 15 Juni 2017 / 18:28 WIB
BNI: Suku bunga kredit USD berpotensi naik


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Pasca kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat, suku bunga USD berpotensi mengalami kenaikan meski tidak secara signifikan. Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Herry Sidharta menyebut hal tersebut merupakan tren yang kerap terjadi usai The Federal Reserve menaikkan Fed Fund Rate (FFR).

"Jelas, dampaknya untuk suku bunga kredit USD kemungkinan akan naik," katanya kepada KONTAN, Kamis (15/6). Sementara untuk tingkat suku bunga kredit rupiah, Herry optimistis akan tetap stabil sampai dengan akhir tahun.

Meski begitu, bank berlogo 46 mengatakan, pihaknya belum menentukan kenaikan suku bunga kredit baik rupiah dan USD dalam waktu dekat. "Belum ada kenaikan yang signifikan untuk bunga kredit (BNI), bunga USD kami baru naik 25 basis poin (bps) waktu kenaikan FFR sebelumnya," jelasnya.

Sebagai informasi saja, merujuk data suku bunga dasar kredit (SBDK) BNI per 31 Maret tercatat sebesar 10,25% untuk kredit korporasi, 9,95% untuk kredit ritel. Sementara Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebesar 10,50% sementara Non KPR 12,50%.

Adapun, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 14-15 Juni 2017 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Days Reverse Repo Rate (7DRR) tetap sebesar 4,75% dengan suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 4,00% dan Lending Facility tetap sebesar 5,50% berlaku efekti sejak 16 Juni 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×