kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Bukopin menargetkan laba tumbuh 20%


Selasa, 18 Maret 2014 / 15:40 WIB
Bukopin menargetkan laba tumbuh 20%
ILUSTRASI. Katalog Promo Hypermart Dua Mingguan Periode 27 Oktober-9 November 2022.


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Bank Bukopin menargetkan pertumbuhan laba bersih pada kisaran 15%-20% di tahun ini. Dengan target itu, Bukopin berharap bisa masuk dalam deretan 10 besar bank dengan laba terbesar.

Tahun lalu, Bukopin membukukan laba bersih Rp 934,6 miliar di sepanjang 2013. Angka itu naik 11,97% dari Rp 834,7 miliar yang tercatat di tahun sebelumnya. "Target tahun ini kredit pada kisaran 15%. Dana Pihak Ketiga (DPK) juga gak jauh dari pertumbuhan kredit," tutur Glen Glenardi, Direktur Utama Bukopin.

Glen bilang, Bukopin tidak ingin masuk dalam kategori 10 besar bank dengan memperhitungkan aset. Menurut Glen, yang terpenting saat ini adalah menjaga pertumbuhan pendapatan, yang akan mendorong laba.

Selain melalui penyaluran kredit, Bukopin juga akan mengandalkan pendapatan berbasis komisi (fee based income). Tri Joko Prihanto, Direktur Keuangan Bukopin, berharap bisa menjaga pertumbuhan fee based pada kisaran 20%.

"Bukopin akan tetap mengandalkan public service seperti pembayaran PLN, Telkom, dan lainnya serta kontribusi fee based dari kartu kredit," tutur Tri. Tahun lalu, Tri bilang, public service dan kartu kredit mewakili 50% lebih fee based yang dibukukan Bukopin.

Tahun ini, Bukopin juga mengincar ekspansi di wilayah Indonesia Timur. Apalagi, kawasan tersebut merupakan basis Grup Bosowa sebagai pemegang saham baru Bukopin.

Glen menuturkan, paling tidak akan ada dua kantor cabang utama yang akan didirikan di wilayah Timur tersebut. "Kami pertimbangkan di Sulawesi dan Papua. Kawasan Timur sangat potensial sebagai bagian ekspansi," terang Glen.

Meski begitu, Glen mengaku, kontribusi penyaluran kredit dan penghimpunan DPK dari kawasan timur tidak akan langsung memberikan dampak besar. "Ini untuk rencana jangka panjang. Apalagi, pertumbuhan ekonomi serta insentif disana sudah semakin baik," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×