kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dorong ekonomi mikro, Perbarindo gandeng intelektual muda


Kamis, 05 November 2020 / 10:17 WIB
Dorong ekonomi mikro, Perbarindo gandeng intelektual muda
ILUSTRASI. Suasana booth Perhimpuan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia dalam Inconesia Banking Expo, Sabtu (30/8). KONTAN/BAihaki/30/8/2014


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perhimpunan Bank Perkreditan Indonesia (Perbarindo) bersama dengan Asosiasi Program Diploma Keuangan dan Perbankan Indonesia (ADIKPI) mendorong peningkatan produktivitas Sumber Daya Manusia (SDM). 

Sinergi itu dilakukan melalui seminar online bertajuk Peran Intelektual Muda dan BPR/BPRS untuk Memajukan Sektor Ekonomi Mikro. Ini diselenggarakan sebagai perwujudan awal dari konsep “pernikahan massal” atau link and match antara kampus dan industri. Intelektual muda dan BPR/BPRS (Bank Perkreditan Rakyat/Bank Perkreditan Rakyat Syariah) disebut memiliki peran yang strategis dalam memajukan sektor ekonomi mikro di Indonesia. 

Ketua Umum DPP Perbarindo Joko Suyanto mengatakan, industri BPR/BPRS tetap komit menjadi pengungkit ekonomi mikro Indonesia meski dihadapkan pada situasi pandemi Covid-19.  Buktinya, BPR/BPRS tetap melaksanakan fungsi intermediasi berupa penyaluran dana dalam bentuk kredit.  “Penyaluran dana oleh industri BPR/BPRS dalam bentuk kredit tumbuh 3,8 % atau Rp 110 triliun pada Agustus 2020. Dan sebagian besar dari jumlah itu digunakan untuk pembiayaan UMKM di seluruh Indonesia,” ungkap Joko dalam press rilis, Kamis (5/11).

Baca Juga: Kurs dollar-rupiah di BRI hari ini Kamis 5 November, simak sebelum tukar valas

Aset industri BPR tumbuh sebesar 3,87 % menjadi Rp 148 triliun. Sementara dari sisi penghimpunan dana (tabungan dan deposito), masing-masing mampu tumbuh 1,52% dan 4,17 % dengan total dana yang dihimpun sekitar Rp 101 triliun.  Namun, Joko mengatakan saat ini investasi dalam peningkatan pengetahauan, keterampilan, dan kesehatan SDM Indonesia belum optimal. Ini yang menjadi tantangan industri BPR/BPRS. 

Sementara pembangunan sumber daya manusia yang unggul menjadi kunci dalam mengatasi permasalahan SDM, terutama di sektor ekonomi dan keuangan dalam menghadapi perubahan-perubahan yang penuh ketidakpastian. Sementara Deputi Komisioner Pengawas Perbankan IV OJK Ahmad Soekro Tratmono menyambut baik sinergisitas antara dunia pendidikan dan industri jasa keuangan. Menurutnya sinergi yang dilalukan Perbarindo dan Adikpi merupakan langkah positif untuk membangun produktivitas yang tinggi. 

Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto mengatakan bahwa pihaknya akan terus mendorong terwujudnya link and match antara perguruan tinggi dan industri dengan menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten. “Selama ini keluhan dari pengguna lulusan perguruan tinggi adalah pada soft skill dan bukan pada hard skill,” jelas Wikan. 

Oleh karena itu, kompetensi harus dipastikan tercipta di dalam paket pertama pernikahan massal antara kampus dan industri yaitu menyangkut kurikulum dan bagaimana proses pembelajarannya. 

Baca Juga: Bank Banten akan rights issue dengan target dana Rp 3,04 triliun, demi penuhi modal

Adikpi menyambut baik kebijakan Direktorat Pendidikan Vokasi tentang “perkawinan massal” antara kampus dan industri. “Kita tahu bahwa kebijakan ini sangat esensial, karena kebijakan ini mendorong kampus untuk lebih adaptif terhadap dinamika dan perubahan kebutuhan industri yang sangat cepat dalam era revolusi 4.0, terlebih pada sektor keuangan dan perbankan,” ungkap Ketua Umum Adikpi Dede Suryanto.

Di sisi lain, terkait dengan peningkatan kompetensi mahasiswa, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyediakan program magang bagi mahasiswa yang terangkum dalam Program Peningkatan Kapabilitas SDM dalam Bidang Perbankan dengan Mitra Perguruan Tinggi. “Program ini terbuka bagi seluruh kampus dan mahasiswa yang ada. Selain itu LPS juga rutin mengadakan seminar-seminar di kampus. Kami juga membuka diri untuk menjadi dosen tamu bagi kampus-kampus,” terang Kepala Divisi Transformasi LPS Ary Rismy.

Selanjutnya: Kredit macet di multifinance mulai menyusut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×