kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonomi lesu, bisnis wealth management naik dobel


Rabu, 13 September 2017 / 12:02 WIB
Ekonomi lesu, bisnis wealth management naik dobel


Reporter: Galvan Yudistira, Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) 7-days reverse repo rate medio Agustus lalu sebesar 25 bps menjadi 4,5%, sedikit banyak akan membawa berkah bagi bisnis pengelolaan dana nasabah tajir alias wealth management. Nasabah akan mencari jalan untuk lebih memaksimalkan pertumbuhan kekayaannya di tengah penurunan bunga simpanan.

Semisal manajemen Bank Mandiri yang menyebut bisnis wealth management membukukan peningkatan positif. Minat masyarakat terhadap produk investasi digadang bakal semakin tinggi seiring turunnya suku bunga simpanan.

Hingga Juli 2017, dana kelolaan wealth management Bank Mandiri naik 16% menjadi Rp 167,93 triliun. Sementara nasabahnya bertambah 14,36% menjadi 52.011 nasabah. "Terlihat dari peningkatan reksadana dan transaksi investasi surat berharga," terang SVP Wealth Management Group Bank Mandiri, Elina Wirja Kusuma kepada KONTAN, Selasa (12/9).

Adapun Bank UOB Indonesia membukukan dana kelolaan sebesar Rp 27 triliun. "Dari 21.000 total nasabah UOB, sebanyak 10% sampai 12% diantaranya merupakan nasabah privilege banking," ucap Iwan Satawidinata, Wakil Presiden Direktur UOB, Selasa (12/9).

Kemarin, Bank UOB meluncurkan privilege banking dengan pendekatan berbasis risiko yang dinamakan pendekatan smart risk. Tujuannya adalah agar nasabah memahami risiko dan potensi imbal hasil dari investasi yang dipilih. "Kami berusaha menyediakan layanan privilege banking sesuai dengan kebutuhan nasabah," ujar Victor Teja, Deposit Investment Insurance Sales and Distribution Head UOB.

Atur strategi

Guna memupuk pertumbuhan bisnis, Bank Mandiri telah menyusun sejumlah strategi. Diantaranya menjaring nasabah prioritas melalui program bank at work, untuk menyasar profesional level menengah ke atas, perusahaan yang menjadi nasabah payroll Bank Mandiri. Elina juga menyebut, pihaknya menggandeng aneka produk dari sembilan manajer investasi.

Adapun Ka Jit, Head of Individual Customer Solution Bank OCBC NISP optimistis menjaga pertumbuhan bisnis wealth management-nya di level 15%. Total dana kelolaan OCBC kini berjumlah Rp 13 triliun milik 30.000 nasabah.

Guna mencapai target itu, Ka Jit bilang, pihaknya telah meluncurkan produk asuransi legacy planning alias warisan dalam dollar AS dengan tingkat pengembalian sebesar 2,5% di 10 tahun pertama dan 1,5% untuk tahun berikutnya. Program ini dapat diwariskan ke anak dan generasi ketiga. "Strategi kami adalah menwarkan solusi yang sesuai dengan kondisi pasar dan profil nasabah," imbuh Ka Jit.

Sementara Randi Anto, Direktur Konsumer Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyebut dana kelolaan wealth management-nya tumbuh 10% menjadi Rp 73 triliun. Randi menegaskan akan meningkatkan jangkauan bisnis wealth management dengan membuka 25 sentra layanan prioritas dan 112 priority lounge.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×