kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Himbara akan gabungkan 10.000 ATM dan 60.000 EDC


Selasa, 26 Juli 2016 / 15:42 WIB
Himbara akan gabungkan 10.000 ATM dan 60.000 EDC


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan sampai akhir tahun ini akan ada penggabungan 10.000 ATM dan 60.000 electronic data capture (EDC). 

Sambil mengebut penggabungan ATM Himbara jilid dua dan EDC ini, Kementerian BUMN juga sedang mengurus izin prinsip perusahaan switching kepada Bank Indonesia.

Deputi Bidang Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengatakan, sebelum akhir tahun akan ada launching ATM dan EDC Link Himbara secara berbarengan.

Gatot mengatakan, masing-masing bank BUMN akan menyumbang sebanyak 3.000 ATM, kecuali BTN yang akan menyumbang 1.000 unit. 

Untuk EDC, kata Gatot, nantinya juga akan ada pembukaan merchant dari tiga bank yaitu BRI, Mandiri dan BNI. 

“Dalam satu dua bulan ini kami sedang mengurus pembentukan badan hukum, awal Agustus nanti diharapkan sudah keluar izin awal dari Bank Indonesia,” ujar Gatot, Senin (25/7).

Bandung Pardede, Asisten Deputi Keuangan I Kementerian Badan Usaha Milik Negara, mengatakan, dengan adanya penyatuan ATM dan EDC, diharapan ada peningkatan efisiensi sebesar 30%. 

Selama ini, yang membuat penyatuan ATM dan EDC ini agak lama, karena adanya ego dari masing-masing pihak. Namun, dengan adanya komitmen holding, bank Himbara sangat optimis integrasi ATM dan EDC ini akan berhasil.

Berbarengan dengan integrasi ATM dan EDC dan setelah holding terbentuk sampai akhir tahun, Kementerian BUMN menargetkan akan mengebut pembentukan perusahaan switching. 

Setelah beberapa waktu lalu santer terdengar, Himbara akan mengakusisi Artajasa, belakangan Kementerian BUMN lebih condong untuk membentuk perusahaan switching sendiri.

Menurut Bandung, Himbara akan membentuk sendiri perusahaan switching ini. Dua opsi pemegang saham switching yang akan diajukan oleh kementerian, yang pertama adalah Danareksa Holding dan kedua dari Telkom. 

“Pemilihan dua perusahaan itu adalah karena bank tidak boleh memiliki saham di perusahaan non finansial,” ujar Bandung menjawab pertanyaan KONTAN, Senin (25/7).

Opsi pembentukan perusahaan switching sendiri, lantaran pemerintah menilai bahwa Himbara akan lebih bebas dari masalah kepentingan dan nilai dari perusahaan yang akan diakusisi. 

Bandung menambahkan, opsi pembentukan perusahaan switching ini merupakan upaya jangka panjang pemerintah dan regulator untuk membuat sistem National Payment Gateway (NPG) untuk sistem pembayaran.

BI belum terima permohonan izin

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Ronald Waas mengatakan, terkait pembentukan perusahaan switching, regulator makro prudensial ini belum menerima permohonan izin dari Kementerian BUMN. 

“Izin yang diberikan tergantung pada permohonan yang diajukan dan pemenuhan syarat menurut ketentuan,” ujar Ronald kepada KONTAN, Selasa (26/7).

Meski demikian, beberapa bank menyambut positif pembentukan perusahaan switching. sendiri dan integrasi ATM serta EDC. 

Ketua Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan, Himbara akan bersinergi dengan Telkom Sigma dalam membentuk perusahaan switching melalui Link. Saat ini, perusahaan sedang proses pembentukan badan hukum berupa perseroan terbatas (PT) dan tengah mengajukan izin switching ke Bank Indonesia (BI).

“Kami akan menyelesaikan proses pembentukan perusahaan switching di tahun ini,” tegas Kartika. 

Tanpa menyebutkan angka, modal yang disetor untuk pembentukan perusahaan switching ini akan dibagi rata oleh empat bank BUMN, yaitu Bank Mandiri, BRI, BNI dan BTN, serta Telkom selaku pemilik Telkom Sigma.

Terkait pembahasan detail pembentukan perusahaan switching dan link-nya, Direktur BRI Zulhelfi Abidin mengatakan, hal tersebut masih dibahas dalam tataran tim Himbara. 
“Persiapan sedang dilakukan secara bersama sama oleh 4 anggota Himbara,” ujar Direktur Konsumer BNI Anggoro Eko Cahyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×