kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jastan incar laba Rp 16,8 miliar di akhir 2014


Jumat, 31 Oktober 2014 / 16:40 WIB
Jastan incar laba Rp 16,8 miliar di akhir 2014
ILUSTRASI. Gula merah India atau jaggery merupakan alternatif gula yang aman dikonsumsi.


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Asuransi Jasa Tania Tbk mengincar mengantongi laba bersih sebesar Rp 16,8 miliar sampai akhir tahun nanti. Itu berarti, menargetkan pertumbuhan 196,6% kalau dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya yang hanya berkisar Rp 5,7 miliar.

Optimisme ini bukan isapan jempol, mengingat sampai kuartal ketiga tahun ini saja, perseroan sudah meraup laba bersih sebesar Rp 14,6 miliar atau naik 252% ketimbang periode yang sama tahun lalu. “Kami akan menjaga pertumbuhan laba sampai akhir tahun ini agar tembus target Rp 16,8 miliar,” imbuh Basran Damanik, Direktur Utama Jastan, Jumat (31/10).

Salah satu cara, yakni menjaga hasil underwriting agar tetap surplus atau naik 18,9% menjadi Rp 63,7 miliar. Memang sih, pada kuartal ketiga ini, hasil underwriting perseroan turun tipis 0,3% menjadi Rp 37,6 miliar. Namun, itu pun lantaran pendapatan premi brutonya turun, karena kebijakan manajemen menyetop kontrak asuransi kesehatan sebesar Rp 61 miliar dari nasabah korporasinya.

Cara lainnya, sambung dia, pihaknya akan mempertahankan strategi penempatan dana, seperti deposito sekitar 50% lebih, obligasi sebesar 30%, saham 5%, reksadana 5% dan penyertaan langsung. Strategi investasi ini terbukti ampuh mengerek hasil investasi perseroan yang tembus Rp 6,2 miliar atau naik 242% ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu Rp 1,8 miliar.

Selain itu, perusahaan asuransi kerugian yang saham mayoritasnya dikempit oleh Dana Pensiun PT Perkebunan Nusantara (Persero) I sampai XIV tersebut juga akan menjaga pertumbuhan beban underwriting dan beban usaha lebih terkendali. Pada kuartal ketiga, beban underwriting turun 31%, sedangkan beban usaha turun 5%.

"Melihat kinerja keuangan kuartal ketiga ini, proyeksi kami, beban underwriting masih akan terkendali di kisaran Rp 92,7 miliar atau turun 29% dengan beban usaha tumbuh tipis 5,7% menjadi Rp 58,5 miliar. Jika ini terjaga, kami bisa membukukan laba bersih Rp 16,8 miliar sampai akhir tahun, tentunya ditambah dengan bisnis dan kinerja hasil underwriting dan hasil investasi yang positif,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×