kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kode etik perbankan syariah kelar akhir tahun


Senin, 30 Agustus 2010 / 09:25 WIB
Kode etik perbankan syariah kelar akhir tahun


Reporter: Roy Franedya | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Kompartemen Perbankan Syariah Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional (perbanas) berjanji akan merampungkan kode etik perbankan syariah paling lambat pada akhir tahun 2010. Kode etik ini adalah jawaban dari maraknya bajak-membajak bankir di bank syariah.

Ketua Kompartemen Perbankan Syariah Perbanas Yuslam Fauzi mengatakan, tersendatnya penyusunan kode etik perbankan syariah ini dikarenakan semua bankir-bankir syariah sibuk untuk memenuhi target-target yang dibebankan oleh pemilik masing-masing bank. "Apalagi saat ini bulan puasa, jadi kami belum sempat duduk dan berkumpul untuk membahas masalah ini. Tetapi setelah Lebaran, kami akan mulai kumpul dan rapat. Targetnya sebelum akhir tahun akan selesai membuat kode etik perbankan syariah," ujarnya beberapa waktu yang lalu.

Yuslam bilang dalam kode etik ini pihaknya akan fokus pada penyelesaian pada masalah pro dan kontrak mengenai sumber daya manusia (SDM) perbankan syariah. secara garis besar nantinya kode etik ini akan mencegah overpaying (Kelebihan bayar). "Seorang yang belum punya kompetensi nantinya dilarang untuk menempati jabatan strategis biar industri ini tidak overpaying. kalau industri ini overpaying maka industri menjadi tidak efisien dan menghambat pertumbuhan industri," tambahnya.

Selain itu, lanjut Yuslam, kode etik ini nantinya akan menyarikan prinsip-prinsip aturan syariah yang harus dijalankan seorang bankir syariah. "Kalau ini isi aturannya hampir mirip dengan kode etik perbankan konvensional. Untuk mencegah adanya bankir yang nakal kami akan memberikan sanksi pada kode etik," terangnya.

Informasi saja, Berdasarkan data Bank Indonesia, per Juni 2010, terdapat 10 bank umum syariah, 23 unit usaha syariah dan 145 bank pembiayaan rakyat syariah. Per Juni jumlah karyawan perbankan syariah mencapai 17.995 orang. Tahun ini Lembaga Pendidikan Perbankan Indonesia memprediksi jika m arket share bank syariah naik 5%, industry membutuhkan 22.000 bankir.

Direktur Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia Mulya E Siregar mengatakan masalah SDM memang menjadi masalah utama perbankan syariah. Untuk menjadi seorang bankir syariah harus menguasai aturan Basel II dan standar-standar keuangan yang dikeluarkan oleh Islamic Financial Services Board (IFSB). " masalahnya banyak lulusan ekonomi syariah yang hanya mengerti fikih muamalat, bukan bisnis perbankan syariah," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×