kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kredit UMKM dilanda kelesuan


Selasa, 03 Mei 2016 / 19:26 WIB
Kredit UMKM dilanda kelesuan


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melambat di kuartal I-2016. Ekonomi yang lesu membuat permintaan kredit turun, terlebih UMKM memiliki saingan kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga single digit. Meski demikian, bank pemain kredit UMKM optimistis masih ada ruang pertumbuhan kredit.

Bank papan atas pemain UMKM ini mengalami perlambatan kredit di segmen kecil dan menengah, sedangkan segmen mikro tumbuh tinggi. Misalnya, kredit kecil hanya tumbuh 6% menjadi Rp 106,9 triliun per kuartal I-2016 dibandingkan posisi Rp 100,2 triliun per kuartal I-2015.

Kemudian, kredit menengah turun 3,14% menjadi Rp 18,5 triliun per kuartal I-2016 dibandingkan posisi Rp 19,1 triliun per kuartal I-2015. Sedangkan, kredit mikro tumbuh signifikan sebesar 20,38% menjadi Rp 189,7 triliun per kuartal I-2016 dibandingkan posisi Rp 157,5 triliun per kuartal I-2015.

Sekretaris Perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Hari Siaga mengatakan, kredit kecil tumbuh lambat karena BRI memiliki porsi kredit KUR yang tinggi, sehingga ada pengalihan fokus penyaluran kredit. Selain itu, debitur kredit kecil mulai beralih memanfaatkan KUR dengan suku bunga yang rendah.

Sedangkan, segmen kredit menengah turun, karena BRI tengah membatasi penyaluran kredit di segmen ini, agar rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di kredit menengah tak naik lagi. "Selanjutnya, kredit UKMKM akan tumbuh sekitar 14%-15%," katanya, Selasa (3/4).

Pemain lain, PT Bank CIMB Niaga Tbk juga mencatatkan penurunan kredit usaha kecil dan menengah (UKM) sebesar 5,8% atau menjadi Rp 33,28 triliun pada triwulan pertama 2016. Kredit UKM turun, karena kredit mikro secara linkage anjlok turun 13,9% dan kredit mikro anjlok 41,3%.

Bank Indonesia (BI) mencatat, kredit UMKM hanya tumbuh 7,8% atau senilai Rp 738,0 triliun per Maret 2016 dibandingkan posisi Maret 2015 sejumlah Rp 685 triliun. Perlambatan terjadi karena kredit usaha menengah hanya tumbuh 0,9% per Maret 2016 atau lebih rendah dari pertumbuhan 8,2% per Februari 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×