kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

OJK minta bank kecil menambah modal


Senin, 16 April 2018 / 06:06 WIB
OJK minta bank kecil menambah modal
ILUSTRASI. MNC Bank


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong bank umum kelompok usaha (BUKU) I dan BUKU II menambah modal. Salah satu caranya bisa melalui konsolidasi.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana menilai, melalui penambahan modal, struktur pendanaan bank akan semakin kuat serta dapat mendorong bank tersebut untuk naik kelas

"Kami ingin bank-bank BUKU I dan II semakin besar, sehingga sehingga pertumbuhannya tidak stagnan dan tidak berkontribusi," ujarnya.

Gayung bersambut, sejumlah bank kecil bersiap menambah modal. Salah satunya, PT Bank MNC Internasional Tbk yang akan melakukan penawaran umum terbatas (rights issue) dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) senilai maksimal Rp 489,63 miliar.

Bank MNC nantinya akan melepas sebanyak-banyaknya 4,89 miliar saham biasa atau atas nama senilai Rp 22,22 dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh perusahaan dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Rencananya, HMETD tersebut akan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan dilaksanakan mulai 12 Juni 2018 sampai 2 Juli 2018 mendatang.

Direktur Utama Bank MNC Benny Purno menjelaskan, nantinya dana tersebut utamanya akan dipakai untuk memperkuat permodalan dan penyaluran kredit perseroan tahun ini. "Di rencana bisnis bank ada rencana rights issue sekitar Rp 400 miliar sampai Rp 450 miliar," ujarnya.

Direktur Utama Bank Ina Perdana Edy Kuntardjo mengatakan, bank-bank kecil memang harus memupuk modalnya agar meningkatkan kasta bank tersebut. Bahkan, Edy menilai, di era digital saat ini permodalan bank paling tidak harus berada di level BUKU III atau dengan modal inti sebesar Rp 5 triliun.

"Ke depan permodalan ukurannya bukan CAR tapi tebalnya jumlah modalnya, sehingga untuk mampu bersaing perlu minimal permodalan bank BUKU III," kata Edy.

Edy tak menjelaskan rencana Bank Ina Perdana menambah modal. Hanya saja bank ini tercatat memiliki modal inti Rp 1,19 triliun dengan rasio permodalan atau capital adequaty ratio (CAR) sebesar 62% per akhir Maret 2018.

Meski tak ada rencana untuk menambah modal dalam waktu dekat, Bank Mayora juga sepakat dalam jangka panjang bank kecil harus memperkuat struktur permodalan. Saat ini, CAR Bank Mayora masih terjaga di atas 23% per akhir Maret 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×