kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.788   7,00   0,04%
  • IDX 7.471   -8,29   -0,11%
  • KOMPAS100 1.155   0,80   0,07%
  • LQ45 915   1,71   0,19%
  • ISSI 226   -0,58   -0,26%
  • IDX30 472   1,50   0,32%
  • IDXHIDIV20 570   2,43   0,43%
  • IDX80 132   0,27   0,20%
  • IDXV30 140   1,10   0,79%
  • IDXQ30 158   0,52   0,33%

Perkembangan industri perbankan syariah lambat


Rabu, 29 Januari 2014 / 09:40 WIB
Perkembangan industri perbankan syariah lambat
ILUSTRASI. Bibir kering


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia bisa dibilang lamban. Kenyataan ini bisa dibilang ironis mengingat 87% penduduk Indonesia adalah kalangan muslim.

Menurut pengamat perbankan, Doddy Arifianto, perkembangan industri perbankan syariah lambat karena semata mengandalkan sentimen agama. "Padahal walaupun mayoritas keyakinannya adalah muslim, tapi kalau belum percaya dengan produk dan sistem perbankan syariah, terus mau apa?" kata Doddy saat dihubungi KONTAN, Rabu, (29/1).

Selain itu, pria yang juga menjabat Kepala Subdivisi Risiko Perekonomian dan Sistem Perbankan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) tersebut menilai, bank-bank syariah masih kurang mengedukasi masyarakat muslim akan pentingnya mengakses jasa keuangan sesuai prinsip syariah.

"Mestinya tidak cuma bank-bank syariah, Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta kalangan ulama yang berpengaruh besar dalam masyarakat juga mendorong masyarakat untuk beralih ke perbankan syariah," jelas Doddy.

Doddy melihat alasan bahwa kekurangan tenaga ahli di bidang keuangan syariah tak bisa terus dijadikan alasan. Faktanya Bank Muamalat sebagai Bank Syariah tertua sudah hadir di Indonesia sejak tahun 1980-an. Berbagai kampus perguruan tinggi juga sudah banyak yang membuka pendidikan ekonomi syariah.

"Seharusnya bank-bank syariah tidak pasif menunggu tenaga kerja ahli yang sudah jadi. Buat ikatan kerjasama untuk merekrut lulusan-lulusan dari kampus-kampus Islam," pungkas Doddy.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan data Bank Indonesia (BI), perkembangan market share perbankan syariah dibandingkan market share perbankan nasional secara keseluruhan masih kecil dan lambat. Mulai 2,61% di 2009, 3,24% di 2010, kemudian berkembang menjadi 3,98% di 2011, terus 4,58% di 2012, dan terakhir 4,88% di 2013.

Untuk tahun ini diperkirakan market share perbankan syariah meningkat sedikit menjadi 5,30% dari market share perbankan nasional. Kenyataan ini sangat ironis mengingat hasil sensus Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010, 87,18% dari 237.641.326 penduduk Indonesia adalah kalangan muslim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×