kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Seluruh ATM siap implementasikan GPN, ini daftar investasi yang digelontorkan BCA


Kamis, 12 Juli 2018 / 17:50 WIB
Seluruh ATM siap implementasikan GPN, ini daftar investasi yang digelontorkan BCA
ILUSTRASI. Kartu Paspor BCA GPN


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengungkapkan keseriusannya dalam mendukung gerbang pembayaran nasional (GPN). 

Direktur BCA Santoso Liem menyebut, seluruh mesin anjungan tunai mandiri (ATM) dan electronic data capture (EDC) milik BCA sudah 100% terkoneksi dengan GPN.

Hal ini menurutnya akan memudahkan masyarakat dalam mendapatkan layanan bertransaksi dengan menggunakan kartu debit berlogo nasional (GPN). "Bagi BCA, untuk EDC dan ATM praktis sudah 100% siap (terkoneksi GPN)," kata Santoso kepada Kontan.co.id, Kamis (12/7).

BCA juga sudah mulai mendistribusikan kartu debit BCA berlogo nasional kepada nasabah dan masyarakat. Sejauh ini sudah ada 5 juta kartu yang siap didistribusi oleh BCA berlogo GPN dari total 16 juta kartu keluaran perseroan.

Tak hanya itu, komitmen BCA juga dilakukan lewat investasi yang dikucurkan untuk melancarkan GPN. Meski tak memberi rincian dana yang telah digelontorkan, BCA telah mengeluarkan investasi pada pengadaan kartu dan operasional untuk mengaplikasikan GPN di seluruh EDC BCA yang berjumlah lebih dari 490.000 mesin.

Belum lagi pengembangan di beberapa perangkat lunak dan penyesuaian sistem lain agar terkoneksi dengan GPN. "Investasi BCA pada kartu dan operasional untuk inject GPN di EDC, software juga ada sedikit development tapi tidak banyak," kata Santoso.

Asal tahu saja, untuk menerbitkan satu kartu debit sedikitnya bank harus mengeluarkan biaya US$ 1,5 per kartu, belum termasuk biaya perso (pengalihan data). 

Bila BCA berniat untuk mendistribusikan 5 juta kartu berlogo GPN, artinya ada Rp 100 miliar lebih dana yang harus disiapkan perseroan untuk implementasi. 

Meski begitu, pihaknya yakin secara jangka panjang hal ini akan berimbas positif terhadap bisnis bank dengan semakin tingginya tingkat transaksi masyarakat secara non tunai.

Bank swasta terbesar di Indonesia ini menargetkan pada tahun 2020-2021 pihaknya dapat mengkonversi seluruh kartu debit BCA menjadi GPN dengan standarisasi NSICCS (standar nasional teknologi chip kartu) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×