kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Siapkan CKPN 200%, BRI targetkan laba tumbuh double digit


Minggu, 17 Maret 2019 / 17:33 WIB
Siapkan CKPN 200%, BRI targetkan laba tumbuh double digit


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI, anggota indeks Kompas100) tak khawatir implementasi Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 71 bakal menggerus laba. Sebab sejak 2014, BRI telah menyiapkan Cadangan Kerugian Penurunan Laba (CKPN) di atas 150% dari nilai kredit bermasalah.

Implementasi PSAK 71 beportensi menggerus laba bank. Sebab bank mesti menyiapkan CKPN lebih, lantaran dihitung melalu konsep expected loss. Artinya bank harus menyiapkan CKPN sejak kredit diberikan. Ini berbeda dengan PSAK 55, dimana CKPN baru dibentuk ketika terjadi keterlambatan pembayaran.

“Kami sudah menyiapkan implementasi PSAK 71 sejak 2017, saat ini tengah dalam tahap pengembangan. Sementara estimasi masih dihitung oleh tim kami,” kata Direktur Utama BRI Suprajarto kepada Kontan.co.id pekan lalu.

Pada 2017 dengan total penyaluran kredit senilai Rp 708,0 triliun, non performing loan (NPL) BRI mencapai 2,10% atau setara Rp 14,9 triliun. Sementara BRI telah menyisihkan CKPN sebesar 195,54% atau setara Rp 29,1 triliun. Sementara dalam periode tersebut, BRI masih mampu meraup laba Rp 28,4 triliun.

Sedangkan pada 2018 CKPN BRI juga makin naik senilai Rp 34,6 triliun atau 200,61% dari total NPL senilai Rp 17,2 triliun atau setara 2,14 % dari total penyaluran kredit sebesar Rp 804,3 triliun. Namun laba BRI masih bisa tumbuh 11,4% (yoy) menjadi Rp 31,7 triliun di akhir 2018 lalu.

“Penetapan laba BRI telah memperhitungkan persiapan dan implementasi PSAK 71. Makanya kami optimistis ketika kami siap menerapkan PSAK 71 pada 2020, pertumbuhan kredit kami masih bisa double digit,” jelas Suprajarto.

Tahun ini, BRI menargetkan petumbuhan kredit modal kerja di kisaran 14%-16%. Sementara kredit investasi dan konsumsinya diharapkan bisa tumbuh 12%-14%.

“Hingga Februari 2019 kredit kami masih on track, ditopang oleh semua segmen. Kredit modal kerja kami tumbuh di atas 13,2%, kredit investasi tumbuh 11,8%, sementara kredit konsumsi tumbuh di kisaran 10%,” lanjutnya.

Sedangkan dari laporan keuangan Januari 2019, BRI telah menyalurkan kredit senilai Rp 788,3 triliun. Tumbuh 12,52% (yoy) dibandingkan Januari 201 dengan penyaluran senilai Rp 700,6 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×