Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) tercatat mulai kembali tumbuh pada awal kuartal IV-2020. Bank Indonesia mencatat, pada bulan Oktober lalu, penyaluran KPR mencapai Rp 513,4 triliun, tumbuh 2,4% secara tahunan (yoy).
Nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan penyaluran KPR pada bulan September 2020 yang sebesar Rp 509,6 triliun dengan pertumbuhan 2,1% (yoy).
“Pertumbuhan KPR/KPA tercatat meningkat, terutama didorong peningkatan KPR tipe 22 sampai dengan 70 di Jawa Barat, dan Banten,” tulis Bank Indonesia dalam analisis uang beredar Oktober 2020.
Direktur Konsumer PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) Lani Darmawan sepakat. Bahkan menurunnya, segmen KPR memang masih tumbuh baik meski dalam kondisi pandemi Covid-19. Ia pun menilai tren ini masih dapat bertahan sampai akhir tahun.
Baca Juga: Milenial, inilah 6 tips cerdas membeli rumah lewat KPR
“Sampai Oktober 2020, KPR kami masih tumbuh 7,5% (yoy) dan sampai akhir tahun pun kami targetkan bisa bertahan di kisaran 7%,” jelas dia kepada Kontan.co.id, Rabu (2/12).
Lani menambahkan, pertumbuhan utamanya memang ditopang oleh kredit rumah, alih-alih kepemilikan apartemen. Sementara secara wilayah, ia bilang kota-kota besar masih mendominasi permintaan.
Di sisi lain, Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Santoso Liem menyatakan hal berbeda. Menurut dia, pelemahan ekonomi akibat pandemi Covid-19 masih jadi biang keladi minimnya permintaan kredit konsumer.
“Permintaan kredit masih dalam proses pemulihan sejalan dengan berlanjutnya pandemi yang membatasi mobilitas dan mempengaruhi iklim bisnis,” kata dia.
Sampai kuartal III-2020, penyaluran KPR perbankan swasta terbesar di tanah air ini masih kontraksi 3,1% (yoy) menjadi Rp 89,3 triliun.
Selanjutnya: Bank beri dukungan ke guru lewat fasilitas KPR dan kredit multiguna
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
