Reporter: Astri Kharina Bangun, Dyah Megasari |
JAKARTA. PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) berhasil meraup laba bersih Rp 3,33 triliun di akhir 2011. Angka tersebut naik 16% dari perolehan 2010 yaitu Rp 2,88 triliun.
Wajar jika Danamon menikmati laba besar, sebab total kredit akhir tahun lalu mencapai Rp 101,7 triliun. Penyaluran ini melonjak 23% dari Rp 82,7 triliun pada 2010. Kredit kepada segment mass market, yang mencakup kredit kepemilikan kendaraan bermotor, perabotan rumah tangga (durable goods), kredit kepada nasabah wirausahawan kecil (self-employed mass market) dan pembiayaan syariah beragun emas, mencatat pertumbuhan 26% menjadi Rp 59,25 triliun. Kredit mass market ini mencakup 58% dari total portofolio kredit Danamon.
Dalam periode yang sama, bisnis kredit UKM dan komersial Danamon yang melayani nasabah berukuran sedang (mid-size) mencatatkan pertumbuhan 23% menjadi Rp 24 triliun. Sektor ini memberikan kontribusi sebesar 24% dari total kredit Danamon.
Rinciannya kredit UKM Rp 14,2 triliun, kemudian kredit komersial Rp 10 triliun. “Pertumbuhan kredit yang kuat di semua lini bisnis juga diiringi oleh penerapan prinsip-prinsip perbankan yang prudent, menjunjung tinggi kehati-hatian dan kedisiplinan. Hal tersebut memungkinkan kami untuk menurunkan rasio kredit bermasalah,” ungkap Vera Eve Lim, Direktur dan Chief Financial Officer Danamon.
Pada akhir 2011, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loans/NPL) Danamon membaik yaitu menjadi 2,5% dibanding akhir 2010 yaitu 3%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
