kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

2014, peringat total aset BTN naik ke posisi 9


Selasa, 03 Maret 2015 / 11:14 WIB
2014, peringat total aset BTN naik ke posisi 9
ILUSTRASI. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat ia menaiki keretanya di stasiun kereta api di kota Artyom di luar Vladivostok di wilayah Primorsky, Rusia, 17 September 2023. Pemerintah Daerah Primorsky Krai/Handout via REUTERS


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Total aset Bank Tabungan Negara (BTN) mencapai Rp 144,78 triliun di akhir tahun 2014. Pencapaian ini membuat BTN naik peringkat untuk total aset di urutan 9 pada akhir tahun lalu.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keungan (OJK) per Desember 2014, jumlah total aset yang dimiliki BTN memang tumbuh 10,32% year on year (yoy) dibanding akhir tahun 2013 yang mencapai Rp 131,23 triliun. Capaian ini lebih tinggi dibanding pertumbuhan total aset Bank International Indonesia (BII) yang semula di akhir 2013 berada di peringkat 9.

Total aset BII di akhir 2014 mencapai Rp 135,54 triliun. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan yang sangat kecil yakni hanya 0,34% secara yoy dibanding akhir tahun 2013 yang mencapai Rp 135,08 triliun.

"BTN memang telah naik menjadi peringkat 9 dalam hal total aset terbesar di Indonesia. Capaian ini kita syukuri mengingat kondisi ekonomi tahun lalu penuh tantangan," kata Maryono, Direktur Utama BTN di Jakarta, Selasa (3/3).

Pertumbuhan total aset BTN yang mampu tumbuh dua digit utamanya ditopang oleh pertumbuhan kredit yang bagus, yakni 15,38% secara yoy. Jumlah kredit yang disalurkan BTN cukup bagus karena mengandalkan kredit pemilikan rumah (KPR) yang permintaannya tetap tinggi meskipun situasi ekonomi tahun lalu cukup berat. "Kredit kita naik dari Rp 100,46 triliun di akhir 2013 menjadi Rp 116 triliun di 2014," pungkas Maryono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×