Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Bank Tabungan Negara (BTN) masih menguasai pasar kredit pemilikan rumah (KPR), dengan pangsa pasar 27%. Ini membuat BTN menjadi jawara dalam industri perbankan terkait pembiayaan perumahan.
Menurut Direktur Utama BTN Maryono, semenjak tahun 1976 hingga akhir 2014, total KPR yang telah dikucurkan BTN mencapai Rp 130 triliun. "KPR kami telah dinikmati oleh 3,5 juta masyarakat Indonesia," katanya di Jakarta, Jumat (27/2).
Sementara itu, untuk KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) atau KPR subsidi, sejak dijalankan dari tahun 2010 hingga akhir 2014, BTN telah menyalurkan sebanyak Rp 25 triliun. Jumlah rumah yang dibeli melalui KPR FLPP BTN juga telah mencapai 368.000 unit.
Bahkan khusus tahun lalu, BTN mampu melampaui target pemerintah sebanyak 58.000 unit rumah. Realisasi KPR FLPP BTN tahun lalu sebanyak 93.000 unit rumah dengan jumlah kredit lebih dari Rp 7,9 triliun. "Sisanya 57% dari total KPR tahun lalu adalah KPR non subsidi," ujar Maryono.
Tahun ini, Maryono optimis BTN mampu mencapai pertumbuhan KPR yang lebih bagus. Sebab BTN mulai 1 Maret 2015 akan meluncurkan program khusus KPR FLPP dengan uang muka 1%. Program ini merupakan bentuk dukungan BTN pada program sejuta rumah yang dicanangkan Wakil Presiden Jusuf Kalla. "Melalui program ini, masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang terkendala uang muka (DP) untuk pembelian rumah melalui KPR perbankan akan terbantu," jelas Maryono.
Selain itu, BTN menyelenggarakan Property Expo pada pertengahan Februari 2015. Potensi penambahan kredit baru melalui pameran tersebut lebih dari Rp 1,4 triliun. "Ditambah lagi, BTN meluncurkan portal online yang dapat digunakan konsumen untuk membeli rumah baru atau rumah second sekaligus mengajukan KPR," pungkas Maryono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News