Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto
BANDUNG . PT Bank Central Asia Tbk menargetkan transaksi kartu prepaid Flazz bisa mengalami kenaikan 20% sampai 30% pada tahun depan. Hal ini dilakukan dengan cara memperbanyak jumlah merchant dan jumlah layanan publik seperti jalan tol.
Kepala biro bisnis dana dan ecahnnel BCA Shinta Handayani mengatakan, ke depannya bank berkode BBCA ini akan mencari beberapa ruas tol di pulau jawa untuk dilakukan kerjasama. “Kami mengincar beberapa ruas tol di pulau jawa,” ujar Shinta kepada KONTAN, Sabtu, (15/10).
Terkait dengan ruas tol mana yang akan disasar, Shinta belum mau merinci lebih jauh. Namun sebagai gambaran, penguasa pangsa pasar untuk transaksi uang elektrnokk prepaid jalan tol masih dikuasai oleh Bank BUMN.
Terakhir pada 2016 BCA tercatat berhasil melakukan kerjasama dan mengimplementasikan kartu Flazz untuk transaksi di tol palimanan. Selain itu, pada 2015 Flazz juga sudah bisa digunakan di Tol Waru.
Pada 2012 tercatat Flazz juga sudah bisa digunakan di jalan tol Makassar. Untuk awal implementasi kartu flazz di jalan toll tercatat terjadi pada 2010 yaitu di Jalan tol Margabumi yaitu Surabaya dan Gresik.
Selain itu, untuk memperbanyak transaksi Flazz, BCA juga telah bekerjasama dengan Terminal 3 untuk mengimplementasikan transaksi kartu prepaid BCA di Bandara. Saat ini tercatat kartu Flazz yang beredar di Indonesia sebanyak 9,5 juta kartu yang bisa digunakan di 22 kota dan jaringan 80.000 outlet merchant.
BCA juga mengembangkan Flazz untuk pembayaran parkir langsung. Tercatat saat ini Flazz sudah mendukung implementasi parkir langsung di 3 tempat yaitu Falatehan, Kepala Gading dan Sabang. Nantinya menurut Shinta, diharapkan akan ada 12 jalan lain yang bisa mendukung implementasi Flazz.
Saat ini menurut Shinta, Flazz BCA menguasai sebesar 60% pangsa pasar untuk transporasi publik seperti KRL dan Transjakarta. Saat ini menurut Shinta, jumlah volume transaksi Flazz tiap bulan mencapai Rp 50 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News