Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Bank Bukopin Tbk menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 17% sepanjang tahun 2017. Target ini dituangkan dalam revisi RBB (rancangan bisnis bank) 2017 yang diserahkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Adhi Brahmantya, Direktur Pengembangan Bisnis dan Teknologi Informasi Bank Bukopin mengatakan pada 2016 lalu, bank berkode BBKP ini mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 11% year on year.
“Pertumbuhan kredit pada 2016 lalu disumbangkan oleh kredit perdagangan, infrastruktur dan konstruksi,” ujar Adhi ketika ditemui setelah acara peluncuran aplikasi terbaru MPN Gen 2, Kamis, (16/3).
Untuk meningkatkan pertumbuhan kredit pada tahun ini, bank akan menyempurnakan bisnis proses dengan mengubah subsegmen penyaluran kredit. Untuk sektor perdagangan, tahun ini Bukopin akan menambah kredit ke komoditas.
Di sektor manufaktur, bank Bukopin juga akan menambah kredit ke industri komponen kendaraan bermotor. Selain itu, secara umum Bukopin juga akan menyesuaikan penyaluran kredit dengan potensi yang ada di daerah.
Tahun ini, Bukopin mengaku akan banyak menggenjot kredit menengah dengan plafon sekitar Rp 5 miliar. Hal ini menimbang aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR) kredit di sektor itu relatif kecil dan pengalaman Bukopin di sektor ini.
Seiring dengan pertumbuhan kredit, Bukopin juga akan menjaga rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross pada tahun ini dibawah 2,49%. Pada tahun 2016 lalu, Bukopin mencatat NPL gross sebesar 2,8% sampai 2,9%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News