kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.819.000   -7.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

AAJI Beberkan Tantangan dan Peluang yang Dapat Pengaruhi Kinerja Industri pada 2025


Selasa, 01 April 2025 / 08:35 WIB
AAJI Beberkan Tantangan dan Peluang yang Dapat Pengaruhi Kinerja Industri pada 2025
ILUSTRASI. Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu saat konferensi pers di Jakarta. KONTAN/BAihaki/1/9/2014


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) membeberkan sejumlah tantangan dan peluang yang dapat memengaruhi kinerja industri asuransi jiwa secara keseluruhan sepanjang 2025. 

Dari sisi tantangan, Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu memproyeksikan industri asuransi jiwa masih akan diterpa adanya pelemahan daya beli dan volatilitas pasar investasi, khususnya di pasar saham. 

"Ditambah adanya inflasi biaya medis yang diproyeksi masih akan meningkat pada tahun ini," ungkapnya kepada Kontan, Jumat (28/3).

Baca Juga: AAJI Beberkan Sejumlah Tantangan yang Pengaruhi Ekuitas Asuransi Jiwa ke Depannya

Untuk menghadapi tantangan tersebut, AAJI mengimbau perusahaan asuransi jiwa untuk menerapkan strategi investasi yang tepat, disertai dengan manajemen risiko yang lebih komprehensif dan adaptif. Selain itu, Togar bilang perusahaan asuransi jiwa juga perlu memperkuat kepercayaan masyarakat dengan mengedepankan prinsip transparansi, edukasi berkelanjutan, serta melakukan penyesuaian produk yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat.

Dari sisi peluang, Togar mengatakan penjualan produk asuransi diperkirakan tetap tumbuh positif pada tahun ini. Hal itu seiring peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya memiliki asuransi. Adapun produk tradisional diperkirakan masih akan menjadi produk pilihan di tengah perubahan preferensi masyarakat. 

Baca Juga: AAJI: Penurunan IHSG Jadi Sinyal Penguatan Mitigasi Risiko di Industri Asuransi Jiwa

Selain itu, Togar menyebut industri asuransi jiwa juga menyambut positif kebijakan penyempurnaan produk asuransi kesehatan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), termasuk implementasi skema Coordination of Benefit (CoB). Dia bilang mekanisme itu akan memberikan dampak yang positif.

"Dengan pelaksanaan yang baik, regulasi itu akan meningkatkan kualitas perlindungan yang diterima oleh masyarakat, memperkuat persepsi positif terhadap industri, dan mendorong persistensi pemegang polis," kata Togar. 

Sebagai informasi, AAJI melaporkan pendapatan premi industri asuransi jiwa secara total mencapai Rp 185,39 triliun pada 2024. Nilai itu meningkat 4,3%, jika dibanding tahun sebelumnya.

Baca Juga: AAJI Proyeksikan Pendapatan Premi Asuransi Jiwa akan Tetap Tumbuh pada Kuartal I-2025

Selanjutnya: Harga Tiket Pesawat Arus Balik Melonjak Hingga 3 Kali Lipat, Kelas Ekonomi Ludes

Menarik Dibaca: Daftar Promo Makanan Selama Lebaran 2025: Hokben hingga Pepper Lunch Harga Spesial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×