kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.900.000   26.000   1,39%
  • USD/IDR 16.295   0,00   0,00%
  • IDX 7.176   -23,15   -0,32%
  • KOMPAS100 1.044   -7,03   -0,67%
  • LQ45 815   -3,41   -0,42%
  • ISSI 226   -0,18   -0,08%
  • IDX30 426   -2,13   -0,50%
  • IDXHIDIV20 508   0,07   0,01%
  • IDX80 118   -0,55   -0,47%
  • IDXV30 121   0,13   0,11%
  • IDXQ30 139   -0,23   -0,17%

AAJI Beberkan Sejumlah Tantangan yang Pengaruhi Ekuitas Asuransi Jiwa ke Depannya


Senin, 17 Maret 2025 / 06:27 WIB
AAJI Beberkan Sejumlah Tantangan yang Pengaruhi Ekuitas Asuransi Jiwa ke Depannya
ILUSTRASI. Petugas keamanan merapikan berbagai logo perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Jakarta, Senin (2/12/2024). Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia mencatat pendapatan industri asuransi jiwa mencapai Rp166,27 triliun atau meningkat 2,1 persen pada Januari-September 2024 yang didorong oleh kenaikan premi lanjutan sebesar 4,2 persen dan premi reguler sebesar 5,7 persen meskipun di tengah tantangan ekonomi global. ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan/nym.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengungkapkan sejumlah tantangan yang dapat memengaruhi ekuitas industri asuransi jiwa di masa mendatang.

Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu menyebut bahwa salah satu faktor utama adalah meningkatnya klaim kesehatan akibat inflasi medis yang terus naik dalam beberapa tahun terakhir.

"Peningkatan biaya pelayanan kesehatan dapat berdampak pada rasio klaim perusahaan asuransi jiwa, yang pada akhirnya memengaruhi profitabilitas dan ekuitas," ujar Togar kepada Kontan.co.id, Jumat (14/3).

Baca Juga: AAJI Beberkan Tantangan yang Dihadapi Asuransi Jiwa Terkait Kanal Bancassurance

Selain itu, Togar menyoroti ketidakpastian ekonomi global yang dapat menyebabkan fluktuasi nilai tukar dan pasar modal.

Kondisi ini berpotensi berdampak pada ekuitas perusahaan asuransi jiwa, mengingat sebagian besar investasi industri ini ditempatkan di pasar modal dan instrumen keuangan lainnya.

Volatilitas pasar, menurutnya, dapat memengaruhi imbal hasil investasi serta stabilitas ekuitas industri.

Tantangan lain yang dihadapi adalah daya beli masyarakat yang masih dalam tahap pemulihan.

"Perubahan pola konsumsi dan prioritas keuangan masyarakat dapat memengaruhi pertumbuhan premi asuransi jiwa, yang menjadi salah satu faktor penting dalam menopang ekuitas perusahaan," jelasnya.

Dalam menghadapi berbagai tantangan tersebut, Togar menekankan pentingnya strategi adaptif bagi perusahaan asuransi jiwa.

Baca Juga: AAJI Ungkap Penyebab Pendapatan Premi Asuransi Jiwa Segmen Individu Tumbuh pada 2024

Langkah-langkah seperti penyesuaian premi yang kompetitif, peningkatan efisiensi operasional, optimalisasi investasi, serta edukasi masyarakat mengenai manfaat jangka panjang asuransi jiwa diharapkan dapat membantu industri tetap bertumbuh.

"Dengan pendekatan yang tepat, industri asuransi jiwa dapat terus menjaga pertumbuhan ekuitas dan memastikan perlindungan keuangan yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia," tambahnya.

Berdasarkan data AAJI, total ekuitas industri asuransi jiwa pada 2024 tercatat sebesar Rp 152,87 triliun, meningkat 2,3% dibandingkan tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×