kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.819.000   -7.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

AAJI Catat Pendapatan Premi Kanal Keagenan Rp 42,99 Triliun hingga Kuartal III-2024


Jumat, 21 Februari 2025 / 11:41 WIB
AAJI Catat Pendapatan Premi Kanal Keagenan Rp 42,99 Triliun hingga Kuartal III-2024
ILUSTRASI. ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan/nym. AAJI mencatat pendapatan premi kanal distribusi keagenan tumbuh sebesar 2,5% secara YoY menjadi senilai Rp 42,99 triliun pada kuartal III-2024.


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat pendapatan premi kanal distribusi keagenan tumbuh sebesar 2,5% secara year on year (YoY) menjadi senilai  Rp 42,99 triliun pada kuartal III-2024.

Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu mengatakan, pada periode tersebut produk asuransi yang dikaitkan dengan Investasi (PAYDI) atau unitlink menyumbang sekitar 60% dari total pendapatan premi kanal keagenan.

"Secara keseluruhan, pertumbuhan positif ini mencerminkan upaya industri asuransi jiwa dalam mengoptimalkan kanal keagenan sebagai salah satu pilar utama distribusi, serta respons adaptif terhadap dinamika pasar dan kebutuhan masyarakat," kata Togar kepada Kontan, Selasa (18/2).

Baca Juga: Pendapatan Premi Kanal Keagenan MSIG Life Tumbuh 17% hingga Desember 2024

Di sepanjang tahun ini, AAJI memproyeksikan kanal keagenan akan terus memainkan peran dominan dalam distribusi produk asuransi jiwa di Indonesia.

"Hal ini didukung oleh faktor kompetensi dan sikap masyarakat Indonesia yang masih memilih kontak langsung dibanding dengan teknologi," ujar Togar.

Menurutnya, banyak nasabah lebih nyaman berinteraksi langsung dengan agen yang dapat memberikan penjelasan mendetail dan membangun hubungan personal, sehingga meningkatkan kepercayaan terhadap produk yang ditawarkan.

Selain itu Togar bilang, perusahaan asuransi sebaiknya terus berinvestasi dalam pelatihan dan sertifikasi untuk agennya, serta memastikan bahwa tenaga pemasar memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam menawarkan produk asuransi sesuai dengan kebutuhan nasabah.

"Meskipun berbasis tradisional, para agen juga telah memanfaatkan teknologi digital untuk mempermudah proses penjualan dan layanan kepada nasabah seperti melalui aplikasi mobile dan platform online," lanjut Togar.

Baca Juga: Ini Respons Tokio Marine Indonesia Terkait Putusan MK Soal Klaim Asuransi

Selanjutnya: Smelter Nikel PT GNI Morowali Senilai US$ 3 Miliar Terancam Tutup, Ini Penyebabnya

Menarik Dibaca: 19 Daftar Makanan Tinggi Purin yang Harus Dihindari Penderita Asam Urat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×