Reporter: Ferry Saputra | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyampaikan industri asuransi jiwa secara umum menerapkan strategi investasi jangka panjang.
Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu menerangkan investasi yang dilakukan selalu berbasis manajemen risiko dan prinsip kehati-hatian.
"Dalam menempatkan investasi, perusahaan asuransi jiwa memprioritaskan instrumen yang memiliki stabilitas dan imbal hasil yang sesuai dengan profil kewajiban perusahaan kepada nasabah," katanya kepada Kontan, Senin (22/9/2025).
Menurut Togar, tak menutup kemungkinan asuransi jiwa juga akan melakukan penyesuaian investasi ke berbagai instrumen dengan melihat kondisi yang sedang terjadi. Tujuannya adalah menjaga stabilitas perusahaan, sekaligus memastikan kepercayaan masyarakat terhadap industri tetap terjaga.
Baca Juga: AAJI Optimistis Kinerja Unitlink Terus Membaik Hingga Akhir 2025
Togar mengungkapkan asuransi jiwa masih menempatkan investasi terbesar di instrumen Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 223,03 triliun. Adapun penempatan investasi di SBN memakan porsi sebesar 40,45% terhadap total investasi asuransi jiwa pada semester I-2025.
Dia bilang penempatan terbesar di SBN merupakan komitmen industri asuransi jiwa untuk menempatkan dana investasinya dalam instrumen investasi jangka panjang.
Penempatan investasi asuransi jiwa terbesar kedua ada di instrumen saham dengan nilai Rp 121,5 triliun pada semester I-2025. Kontribusinya sebesar 22,04% terhadap total investasi.
Selanjutnya, penempatan investasi asuransi jiwa terbesar ketiga di instrumen reksadana dengan nilai Rp 68,14 triliun pada semester I-2025. Kontribusinya sebesar 12,36% terhadap total investasi.
Penempatan investasi asuransi jiwa terbesar keempat di instrumen suku korporasi dengan nilai Rp 53,26 triliun. Adapun kontribusinya sebesar 9,66% terhadap total investasi.
Posisi kelima ditempati instrumen deposito dengan nilai Rp 33,71 triliun pada semester I-2025. Kontribusinya sebesar 6,11% terhadap total investasi. Sisanya, asuransi jiwa menempatkan investasi di instrumen penyertaan langsung, bangunan dan tanah, serta instrumen lainnya.
Baca Juga: AAJI Soroti Sejumlah Tantangan Implementasi Skema CoB
Adapun total investasi industri asuransi jiwa sebesar Rp 551,31 triliun pada semester I-2025. Nilainya meningkat 2,3%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Secara keseluruhan, Togar mengungkapkan hasil investasi industri asuransi jiwa pada semester I-2025 mencapai Rp 16,68 triliun. Nilainya meningkat 38,4%, jika dibandingkan periode yang sama pada 2024.
Selanjutnya: Indeks Berpotensi Rebound, Ini Rekomendasi Saham BNI Sekuritas Selasa (23/9)
Menarik Dibaca: Indeks Berpotensi Rebound, Ini Rekomendasi Saham BNI Sekuritas Selasa (23/9)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News